Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sudah Punya tapi Merasa Belum Punya? Lupa Bersyukur

18 September 2020   20:41 Diperbarui: 18 September 2020   20:49 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Maka, DAUN yang kecil pun menutupi BUMI yang luas.

Tiap hari berkeluh-kesah. Mengeluh setiap hari. Hingga menebar kebencian dan permusuhaan kepada orang lain. Tiap hari hanya mencari-cari kejelekan orang lain. Tiap hari galau, bete sampai seolah tidak ada lagi harapan untuk kebaikan. Bermental "korban", berjiwa menderita. Lalu, lupa bersyukur.

Bersyukurlah atas apa yang dimiliki. Maka, jangan tutupi BUMI yang luas dengan DAUN yang kecil. Fokuslah pada apa yang dimiliki, bukan pada apa yang diinginkan. Lebih baik mensyukuri apa yang ada daripada mengeluhkan yang tidak ada. Lebih baik pelihara yang sudah ada di rumah daripada membandingkan dengan yang ada di luar rumah.

Sudahlah, jangan tutupi BUMI yang luas dengan DAUN yang kecil.

Agar jangan terlalu memikirkan apa yang dipunya. Hingga lupa atas apa yang sudah dimiliki. Karena semua yang kita miliki saat ini adalah anugerah dan karunia yang pantas untuk kita.

Hidup itu WAKTU yang dipinjamkan, sedangkan harta adalah BERKAT yang dipercayakan.

"Banyak orang sudah punya tapi merasa belum punya". Mau sampai kapan hidup kayak gitu?

Bahagialah secukupnya. Sedihlah seperlunya. Mencintailah sewajarnya. Membencilah sekedarnya. TAPI INGAT, BERSYUKURLAH SEBANYAK-BANYAKNYA. Tolong, jangan tutupi "BUMI yang luas" dengan "DAUN yang kecil"...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun