Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Anak Perempuan, antara Amanah dan Anugerah

13 Agustus 2020   22:58 Diperbarui: 13 Agustus 2020   22:52 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinta terbesar seorang ayah ada pada sosok anak perempuannya...

Seperti tidak pernah bosan saya menulis kalimat indah itu, Sebagai ekspresi tanda cinta kepada sang inspirator, Farah Gammathirsty Elsyarif. Anak perempuan yang sederhana namun selalu menginspirasi.

Hari ini, tepat 13 Agustus 2020, sang inspirator berulang tahun ke-13. Sebuah momen penting yang harus dituliskan. Akibat memanjangnya wabah Covid-19 di bumi Indonesia. Apalagi sang inspirator sudah enam bulan berdiam di rumah. Di penghujung kelas 1 SMP hingga naik kelas 2 SMP.

Malam ini, selepas makan bersama, ada seuntai nasihat yang pantas saya sematkan ke keningnya. Sebagai kecupan indah seorang ayah untuk anak perempuannya. Agar kelak menjadi pijakan dalam menemani perjalanan sang inspirator menuju masa remaja di era digita. Agar tetap menjadi dirinya sendiri, tetap bersahaja di tengah gemerlap dunia.

Ini hanya soal cara. Seorang ayah yang ingin terus menenun jaring cinta kepada si buah hati. Farah, begitu panggilannya. Anak perempuan yang paling bontot, adik dari dua lelaki dewasa Farid dan Fahmi. Karena anak perempuan bukan hanya amanah. Tapi anugerah yang patut disyukuri siapapun. 

Maka di hari lahir sang inspirator ke-13, Farah Gammathirsty Elsyarif.

Memang tidak ada kado spesial untuknya Selain sebait doa seorang ayah; secara tulus dan ikhlas.  Agar selalu sabar dan sholat. Sebagai tanda ingat kepada Allah SWT, Sang Maha Penguasa. Tetap istiqomah dalam kebaikan dan kebijakan. Karena bahagia dan suksesnya anak manusia, adalah saat dekat dengan-Nya. Bukan dekat dengan yang lainnya.

Apapun kondisimu, Nak. Jangan pernah memandang rendah dirimu sendiri. Biarkan orang di luar sana yang berprasangka. Karena kita tidak pernah bisa menghalaunya. Tapi kita hanya bisa membuktikan melalui ikhtiar dan doa. Maka bersikaplah dalam hidup. Bahwa yang baik itu kerjakanlah. Tapi yang buruk perlahan hancurkanlah. Karena sikap itu modal penting untuk menatap masa depan dengan penuh optimisme.

Maka Nak, renungkanlah dalam hidup.

Jadilah manusia yang berhasrat kuat untuk mewujudkan cita-cita mulia. Agar tidak tenggelam dalam angan-angan dunia semata. Jadilah manusia yang terus belajar untuk tampil apa adanya. Agar mampu berdiri di tengah badai kehidupan dan mengasihi mereka yang tidak berdaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun