Sebagai lembaga pendidikan nonformal yang berbasis sosial, harus diyakini, taman bacaan hanya bisa tegak bila didukung oleh banyak pihak; aparatur, masyarakat dan orang tua, korporasi, relawan, bahkan sekolah-sekolah yang ada di sekitar taman bacaan. Maka, kepedulian sosial terhadap taman bacaan bukanlah sekadar niat baik. Tapi harus diwujudkan dalam aksi nyata.
"Intinya taman bacaan harus dikelola dengan kolaborasi. Kemitraan sangat penting demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi masyarakat. Karena ke depan, pendidikan tidak lagi bisa bertumpu pada sekolah semata. Pendidikan dan belajar bisa dilakukan siapa saja. Agar tercipta ekosistem pendidikan yang sesungguhnya, yang melibatkan anak, orang tua, masyarakat, sekolah, pemerintah bahkan individu dan korporasi yang peduli terhadap gerakanliterasi" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor.
Komitmen untuk bermitra dan kolaborasi inilah yang dilakukan TBM Lentera Pustaka di Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Bogor di Kaki Gunung Slaak. Agar taman bacaan dapat dikelola secara profesional dan berkelanjutan dari sisi peran dan manfaat kepada masyarakat.
Setelah 3 tahun berdiri, setiap tahunnya TBM Lentera Pustaka selalu melibatkan korporasi untuk ikut peduli dan mengisi kegiatan taman bacaan, khususnya untuk literasi finansial dan literasi teknologi.Â
Di tahun 2020 ini, TBM Lentera Pustaka disponsori oleh 1) Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, 2) Bank Sinarmas, dan 3) Asosiasi DPLK. Bahkan tidak sedikit aktivitas CSR korporasi/komunitas yang dilakukan di TBM Lentera Pustaka seperti: LOMA Socisety, Fashion Runners, SMC Group, N-Max Tangsel Community, dan individu lainnya. Tidak kurang 20 kegiatan CSR setiap tahun digelar di TBM Lentera Pustaka.
Alhasil, TBM Lentera Pustaka kini telah mengubah anak-anak kampung yang tadinya polos, pemalu dan cenderung sulit berinteraksi dengan orang "dari luar". Kini berubah menjadi anak-anak yang terbiasa membaca rutin 3 kali seminggu dan mampu "menghabiskan" 5-8 buku per minggu per anak.Â
Bahkan dengan menerapkan "TBM Edutainment", sebuah model pengembangan taman bacaan masyarakat yang berbasis edukasi dan hiburan. Kini TBM Lentera Pustaka menjadikan kegiatan di taman bacaan harus asyik dan menyenangkan.Â
Beragam aktivitas diterapkan di taman bacaan seperti: 1) salam literasi, 2) doa literasi, 3) senam literasi, 4) membaca secara bersuara, 5) laboratorium baca tiap hari Minggu, 6) event bulanan dengan "tamu dari luar" untuk motivasi, dan 7) tersedia "jajajan kampung" gratis setiap bulan. Dan tersedia fasilitas WiFi gratis tiap Sabtu dan Minggu, pelajaran komputer, dan kebun baca Lentera Pustaka sebagai sarana untuk membaca di ruang terbuka dan bercocok tanam.
Semua pihak sepakat, aktivitas taman bacaan dan gerakan literasi tidak aka pernah usai. Demi tegaknya tradisi baca dan terbentuknya masyarakat yang literat; masyarakat yang paham dan mampu untuk bertahan hidup. Maka taman bacaan harus dikelola secara bersama-sama, harus kolaborasi.Â
Karena taman bacaan adalah sebuah legacy, sebuah warisan untuk umat. Maka tata kelola taman pun harus asyik dan menyenangkan. Salam literasi... #TBLenteraPustaka #BacaBukanMaen #TamanBacaan