Mungkin HH melihat cinta dari sisi materi, dari sisi eksistensi. Agar semua orang mengaguminya. Sementara taman bacaan memandang cinta dari sisi esensi, dari sisi peduli. Agar semua anak-anak usia sekolah tetap mau membaca. Jadi, cinta yang indah itu pun menjadi beda. Cinta menurut siapa itu tidak sama? Maka wajar, banyak yang bilang bahwa "cinta itu omong kosong" bila tanpa aksi.
Sekalipun bagai bumi dan langit. Ternyata HH dan taman bacaan ada sedikit yang sama.
HH punya mimpi, taman bacaan pun punya mimpi. Â Mimpi itulah yang akhirnya menjadi alasan untuk keduanya berjuang meraih mimpi, mengukir cerita atas nama cinta. HH punya cara berjuang sendiri untuk membuat cerita atas nama cinta. Sementara taman bacaan pun punya cara sendiri dalam berjuang untuk merajut cerita atas nama cinta. Tapi sekali lagi, karena bagai bumi dan langit. Maka mimpi, perjuangan, cerita, dan cinta antara HH dan taman bacaan pun hasil nyatanya jadi beda.
Bagai bumi dan langit, itulah fakta beda antara HH dan taman bacaan. Kenapa? Sederhana saja jawabnya. Karena HH dan taman bacaan punya idealism yang berbeda. Maka realitas di antara mereka pun beda. Sayang, perbedaan di antara HH dan taman bacaan sulit disatukan. Dua hal yang berbeda memang sulit menyatu ...
Tapi ujungnya, HH dan taman bacaan pun akhirnya sama.
Karena HH adalah cewek asli Bogor dan Taman Bacaan Lentera Pustaka pun ada di Bogor. Maka bila kita tidak sama, mengapa tidak boleh beda? #BudayaLiterasi #TamanBacaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H