Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hana Hanifah dan Taman Bacaan "Bagai Bumi dan Langit"

13 Juli 2020   20:41 Diperbarui: 13 Juli 2020   21:07 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin HH melihat cinta dari sisi materi, dari sisi eksistensi. Agar semua orang mengaguminya. Sementara taman bacaan memandang cinta dari sisi esensi, dari sisi peduli. Agar semua anak-anak usia sekolah tetap mau membaca. Jadi, cinta yang indah itu pun menjadi beda. Cinta menurut siapa itu tidak sama? Maka wajar, banyak yang bilang bahwa "cinta itu omong kosong" bila tanpa aksi.

Sekalipun bagai bumi dan langit. Ternyata HH dan taman bacaan ada sedikit yang sama.

HH punya mimpi, taman bacaan pun punya mimpi.  Mimpi itulah yang akhirnya menjadi alasan untuk keduanya berjuang meraih mimpi, mengukir cerita atas nama cinta. HH punya cara berjuang sendiri untuk membuat cerita atas nama cinta. Sementara taman bacaan pun punya cara sendiri dalam berjuang untuk merajut cerita atas nama cinta. Tapi sekali lagi, karena bagai bumi dan langit. Maka mimpi, perjuangan, cerita, dan cinta antara HH dan taman bacaan pun hasil nyatanya jadi beda.

Bagai bumi dan langit, itulah fakta beda antara HH dan taman bacaan. Kenapa? Sederhana saja jawabnya. Karena HH dan taman bacaan punya idealism yang berbeda. Maka realitas di antara mereka pun beda. Sayang, perbedaan di antara HH dan taman bacaan sulit disatukan. Dua hal yang berbeda memang sulit menyatu ...

Tapi ujungnya, HH dan taman bacaan pun akhirnya sama.

Karena HH adalah cewek asli Bogor dan Taman Bacaan Lentera Pustaka pun ada di Bogor. Maka bila kita tidak sama, mengapa tidak boleh beda? #BudayaLiterasi #TamanBacaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun