2. Adanya kebiasaan menulis untuk dinas yang salah atau format yang tidak tepat namun tidak kunjung diperbaiki.
3. Adanya gaya penulisan tidak tepat dan penggunaan kalimat yang berlebihan sehingga mengganggu makna dari komunikasi tertulis yang dilakukan.
Maka tidak ada salahnya, setiap lembaga atau instansi mulai menata kembali tata naskah kedinasannya masing-masing. Agar lebih berkualitas dan kompetensi pegawai lebih memadai. Caranya, tentu dapat dilakukan dengan melakukan pelatihan "Profesional Writing Skills -- Menulis Untuk Dinas". Melalui pelatihan penulisan dinas ini diharapkan para pegawai dapat meningkatkan kompetensi penulisan dinas ke arah yang lebih baik, di samping bagian dari pengembangan kompetensi lembaga atau instansi.
Apalagi di masa Covid-19 seperti sekarang, adalah momen yang bagus untuk meningkatkan kompetensi pegawai untuk mengikuti pelatihan menulis untuk dinas. Karena dapat dilakukan secara virtual atau daring. Asal materi bagus dan mampu memacu perilaku menulis pegawai dalam penulisan untuk dinas. Terlebih lagi, pelatihan penulisan dinas yang menarik dan menyenangkan. Jangan anggap remeh penulisan dinas sekalipun hanya membuat surat atau memo. Selain benar-benar mampu meningkatkan kompetensi pegawai. Agar lebih profesional, agar lebih berkualitas. Karena harus disadari, kualitas penulisan dinas seperti surat, memo atau laporan adalah cermin dari kualitas Lembaga atau instansi.
Agar pegawai mampu menjadikan penulisan dinas sebagai salah satu komptensi yang patut dibanggakan. Demi nama baik dan citra Lembaga atau instansi. Maka menulis dinas harusnya bertumpu pada perilaku-praktik, bukan pelajaran-teori. Salam penulisan dinas #PenulisanDinas #WritingSkills #PelatihanPenulisan #ProfesionalWritingSkills
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H