Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

5 Cara Persiapkan Masa Pensiun di Era New Normal

10 Juni 2020   08:49 Diperbarui: 10 Juni 2020   08:57 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: Media Indonesia.com
Sumber: Media Indonesia.com

Nah, upaya merancang kembali strategi untuk mempersiapkan masa pensiun atau pesangon pun bisa dilakukan di era new normal. Agar tetap siap untuk pensiun atau berdaya ketika di-PHK. Berikut 5 cara untuk menyiapkan masa pensiun dan pesangon di era new normal:

1.   Kurangi gaya hidup. Jangan ada lagi di era new normal gaya hidup yang berlebihan atau perilaku konsumtif yang kebablasan. Apalagi yang bergaji masih pas-pasan, berjuanglah untuk menyisihkan sebagian dana untuk hari tua untuk masa tidak belerja lagi. Kurangi kulineran, kurangi nongrkong di kafe-kafe, kurang pula perilaku konsumtif yang tidak perlu.

2.   Batasi Pos Pengeluaran. Di era new normal, batasi pos pengeluaran. Apalagi yang tidak perlu. Jaga rasio pendapatan dan pengeluaran. Smabil berjuang untuk menyisihkan Sebagian dana untuk masa pensiun. Ubah pengeluaran yang tidak perlu menjadi program pensiun. Wabah Covid-19 ini memberi pelajaran akan pentingnya "vitamin keuangan" di masa sulit. Dan itu harus dipersiapkan dengan membatasi pos pengeluaran beralih ke pos tabungan untuk hari tua.

3.   Berani Menabung. Di era new normal, jangan sampai tiba masa pensiun atau terpaksa di-PHK tanpa punya tabungan sepeserpun. Utamanya pekerja harus berani menabung untuk masa pensiun. Menyisihkan sebagian gaji secara rutin untuk masa tidak bekerja lagi. Tabungan untuk masa pensiun, bukan tabungan yang bisa diambil kapan saja dan dimanapun. Kebiasaan baru yang harus dilakukan di era new normal adalah "berani menabung untuk hari tua".

4.   Hindari utang. Siapapun di era new normal, harus berani menghindari utang. Pinjam uang dari pihak lain hindari. Apalagi utang untuk konsumtif atau hal yang tidak produktif. Utang itu hanya menambah beban ekonomi siapapun. Dan menjadikan kondisi ekonomi tidak stabil. Di era new normal, kondisi keuangan yang stabil harus jadi prioritas siapapun. Berjuanglah untuk tidak utang. Lebih baik menabung daripada berutang.

5.   Ikuti Program Pensiun. Di era new normal, siapapun pengusaha atau pekerja harus berpikir ulang akan pentingnya program pensiun. Sebagai persiapan untuk masa tidak bekerja lagi. Entah akibat pensiun maupun PHK. Untuk apa punya gaji bila tidak disisihkan untuk masa pensiun. Bersiap kemungkinan terburuk dari pekerjaan itu penting. Dan salah satu solusinya dengan mengikuti program pensiun seperti DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) yang da di pasaran.

Era new normal di tengah pandemi Covid-19 bukanlah era normal biasa. Harus ada kebiasaan dan perilaku baru yang diterapkan. Bukan hanya untuk kesehatan. Tapi juga cara kita mempersiapkan masa pensiun dan saat terpaksa di-PHK. Era new normal semestinya jadi momentum untuk "menata sistem  keuangan yang sehat untuk masa tidak bekerja lagi".

Era new normal bukan hanya untuk kesehatan. Tapi cara dalam mempersiapkan kondisi keuangan di masa depan pun harus tetap diperhatikan. Terus terang, mengatur keuangan untuk masa pensiun tidaklah mudah. Butuh komitmen dan keberanian. Agar kondisi keuangan lebih kokoh dan masa pensiun lebih berdaya. Jangan sampai berjaya di masa bekerja tapi merana di masa pensiun.

Salah satu caranya, dengan mengikuti program pensiun DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) yang ada di pasaran. Karena program pensiun DPLK bisa jadi "kendaraan" kita menuju masa pensiun yang lebih berdaya. Termasuk mempersiapkan program pesangon untuk pekerja bila terpaksa terjadi PHK.

Jangan lagi remehkan masa pensiun. Karena kita dan semua orang, pasti ingin "menikmati" masa pensiun, bukan "meratapi" masa pensiun. Maka di era new normal, beranilah untuk mempersiapkan masa pensiun. #YukSiapkanPensiun #EdukatorPensiun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun