Jangan menampar. Atau memberi tamparan. Karena itu tidak menyembuhkan.
Virus corona itu bersama-sama menyerang manusia, dan dibawa dalam tubuh manusia. Maka kita harus menghadapinya secara bersama-sama. Bersatu dan berjuang keras untuk melewati masa-masa sulit ini. Kasihan saudara-saudara kita yang pekerja harian.Â
Kasihan para tenaga medis, para polisi dan tentara yang di lapangan. Bahkan kasihan driver ojol yang makin sepi. Kita harus bersatu untuk mempercepat keadaan normal kembali. Seperti dulu lagi. Tentu berkat ikhtiar dan sikap respek.
Jangan menampar. Justru harusnya berkontribusi untuk mencegah wabah Covid-19. Memberi nilai tambah agar keadaan segera normal lagi. Patuhi imbauan pemerintah di masa PSBB.
Akibat wabah virus corona, se-dunia tidak siap. Maka tidak ada yang sempurna.
Viusnya juga "makhluk baru" yang tidak terduga. Amerika, Italia, Spanyol pun kewalahan. Karena korbannya banyak banget. Indonesia masih okelah walau banyak yang harus diperbaiki.Â
Agar korban tidak bertambah banyak. Maka minimal, tumbuhkan sikap respek. Sikap untuk menghormati orang lain. Bukan tampar-tamparan atau salah-menyalahkan.
Semoga wabah virus corona Covid-19 ini segera berakhir. Dan bangsa Indonesia bisa sehat kembali. Karena di balik setiap kesulitan, pasti ada kemudahan. Di balik cobaan pasti ada kemenangan.
Tetaplah respek pada sesama. Karena respek itu sikap HORMAT yang menebar benih CINTA hingga berakhir dengan PERCAYA. Sikap respek itu sama sekali tidak butuh uang, harta, pangkat atau jabatan. Karena respekitu urusan MORAL, urusan HATI NURANI... Tabikk #BudayaLiterasi #LawanVirusCorona
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H