Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aneh, Kok Jenazah Covid-19 Ditolak?

11 April 2020   09:09 Diperbarui: 15 April 2020   19:42 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, kenapa ditolak?

Menolak itu mencegah (bahaya dan sebagainya); menangkal (penyakit dan sebagainya); mengelakkan atau menangkis (serangan dan sebagainya), tidak menerima. Apa yang ditolak? Tentu bukan jenazah, tapi setiap perbuatan buruk, setiap ego yang berlebihan. Bahkan persekongkolan jahat di masyarakat pun harus ditolak. Narkoba, korupsi, judi, perzinahan, gaya hidup konsumtif, hedonisme, kebencian, kesombongan dan sebagainya itulah yang harus ditolak. Bukan jenazah Covid-19.

TOLAK itu, kata orang bahasa, bisa dilakukan pada perbuatan yang merugikan. Sesuatu yang mendatangkan mudarat, bukan maslahat. Narkoba ditolak, karena merugikan masa depan pemakainya; melanggar hukum dan menyusahkan keluarganya. 

Aneh, artis yang pekerja seks komersial, tidak mengakui orang tua, dan kini terlibat narkoba kok tidak ditolak. Giliran jenazah Covid-19, yang kebetulan tetangga sendiri malah ditolak. Aneh...

Sumber: Merdeka.com
Sumber: Merdeka.com

Bangsa ini, warga manapun, dan siapapun. Justru di saat wabah virus corona ini harusnya bersatu, saling gotong royong. Memperkuat kebersamaan untuk melawan virus corona. Karena kita akan memperoleh kekuatan "melawan virus corona" berkat menerima sifat baik yang dijunjung tinggi, termasuk menolak sifat buruk yang ada dalam diri sendiri.

Jangan tolak jenazah Covid-19. Tapi tolaklah cara hidup yang cinta dunia. Tolaklah cara pandang yang hanya orientasi lahiriah semata. Tolak cara bertindak yang basisnya ego dan nafsu. Tolak itu pikiran yang negatif. Bukan menolak jenazah yang harusnya diperlakukan dengan baik. Sebagai bentuk penghormatan terakhir.

Bila kita mampu menerima suka. Maka kita juga harus mampu menerima duka. Bukan menolaknya. Gak semua hal di dunia ini bisa kita tolak seenaknya. Karena semua yang terjadi sudah menjadi kehendak-Nya. 

Mau ngotot kayak apa juga, bila Allah sudah berkehendak pasti tidak bisa ditolak. Termasuk musibah Covid-19 bun tidak bisa ditolak dari bangsa Indonesia. 

Jangan ditolak.

Bila pacar kamu sudah baik. Tapi tolak bahkan putusin bila dia tidak baik. Kerja berpolemik, berdebat tanpa menyelesaikan masalah. Jangan tolak orang yang sudah berjuang keras untuk menyembuhkan pasien Covid-19. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun