Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Diam #DiRumahAja

5 April 2020   05:35 Diperbarui: 5 April 2020   05:44 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diam diamlah, kawan

saat wabah itu datang, aku tahu engkau gelisah

saat wajah itu mengerang, aku tahu engkau terlihat payah

tapi kita, hanya perlu diam

Diam diamlah, kawan

saat kerja dari rumah, aku tahu engkau ingin berbantah

saat kuliah dari rumah, aku tahu engkau ingin berdesah

saat sekolah dari rumah, pun aku tahu engkau ingin bersesah

tapi kita, hanya perlu diam

Aku tahu

mulutmu penuh celoteh, penuh nasehat hingga bertabur hujatan

otakmu pun dirasuki ketidakpastian hingga kemarahan

bahkan hatimu bergemilang duka cita

tapi diam diamlah kawan

Aku tahu

engkau redam jutaan rasa

engkau pendam ratusan kata

engkau tahan puluhan pinta

agar mereka tahu artinya, paham maknanya, hingga maklum maksudnya

tapi kali ini, diam diamlah kawan

Diam diamlah, kawan

untuk sedikit menahan suara, lalu menjumpai hampa

untuk sekejap menahan sepi, lalu membuang ambisi

untuk semenit menahan resah, lalu melebur tingkah

Maka bertemanlah pada diam

agar tidak jadi sebab luka dan derita

karena diam, tidak akan pernah berduka

agar kita lebih baik, mereka pun tetap baik

Diam diamlah kawan, #DiRumahAja

@Kreo, 5 April 2o20 di Musim Corona

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun