Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lawan Corona, Jika Ingin Lebih Baik Tersenyumlah

3 April 2020   07:37 Diperbarui: 3 April 2020   07:45 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sob, di tengah badai corona. Entah kenapa, makin banyak orang yang sulit tersenyum. Dirundung ketakutan, juga ketidakpastian. Makin gelisah. Karena harus kerja dari rumah, belajar dari rumah, bahkan ibadah pun di rumah. Apa yang terjadi? Corona makin kuat, kita makin lemah. Energi corona makin menggila, energi kita makin tersingkir.

Jadi Sob, cobalah senyum. Tetap tersenyum dalam segala keadaan.

Karena kondisi apapun pasti bisa terjadi di dunia ini. Siapapun bisa mengalami pahit atau manis, musibah atau barokah. Bisa banjir, bisa gempa bumi, bisa gunung meletus. Dan kali ini, wabah penyakit bernama covid-19. Semua itu realitas dan ada dalam skenario-Nya.

Ada yang bilang, "jika kita ingin lebih baik, maka tersenyumlah".

Karena senyum itu cara paling mudah juga murah. Untuk memperbaiki keadaan. Senyum juga bisa saling menguatkan. Juga mempersatukan kita. Untuk melawan virus corona. Jangan biarkan corona tersenyum setiap hari. Sementara kita cemberut ketakutan pun setiap hari. Jangan Sob, semua ini harus kita akhiri. Bersama-sama, bukan sendiri-sendiri.

Sob, senyum itu hal yang paling banyak dimiliki orang. Tapi sayangnya, sulit sekali dibagi ke orang lain? Senyum itu gak ada urusan sama uang, apalagi harta. Senyum juga tidak tergantung pangkat, juga kekuasaan. Kita ini, pasti sudah bingung. Galau lagi resah. Sambil bertanya, kapan musibah wabah vurus corona ini berakhir? Sudahlah Sob, jangan menangisi masalah. Bangkitlah dengan senyuman. Karena satu senyuman. Bisa membuang ratusan rasa sedih bahkan jutaan kesan pedih. Lawan virus corona dengan senyuman. Bukan deretan kata yang tidak berguna.

Virus corona itu wabah juga musibah. Kita semua pun jadi gelisah. Tapi biarkan bibir tidak mengetahuinya. Agar bibir tetap bisa menebar senyum. Agar keadaan tidak makin rumit, makit sulit. Karena rumit dan sulit itu sumber penyakit.

Mungkin kita gak mampu bantu tenaga medis. Kita juga gak bisa terjun ke jalanan seperti Pak Polisi. Kita gak bisa ke lapangan seperti Pak Tentara. Tapi kita pasti bisa berbagi senyuman. Untuk mengubah keadaan. Agar virus corona pergi dengan segera.

Jadi Sob, jangan biarkan. Senyum hilang dari diri kita. Hari ini ataupun esok. Karena senyum itu, pekerjaan paling sederhana yang dampaknya luar biasa. Di saat seperti begini, bisa jadi. Senyum itu satu-satunya modal paling hebat yang kita punya. Untuk melawan virus corona.

Sob, jangan biarkan senyum kita hilang. Bila gak ingin corona mengumandang. Maka bertahanlah untuk tetap tersenyum. Hadapi semua ini dengan ikhtiar baik, doa yang baik. Insya Allah hasilnya baik.

Ketahuilah Sob. Tidak ada orang yang bisa bertahan tanpa senyuman. Saat berperang melawan virus corona sekalipun. Maka, jangan pernah menyesali apapun, yang kita hadapi dengan senyuman.

Bila hari ini ada yang bersedih. Ada yang bingung seperti abang ojol. Ada yang gelisah seperti pedagang pinggir jalan. Itu semua dampak dari corona. Maka tetaplah basuhi hati dengan senyuman.

Senyum itu menular, persis seperti virus corona pun menular. Senyum itu menyebar, begitu pula virus corona. Inilah saatnya kita menularkan senyuman, bukan ketakutan.

Jadi Sob, tetaplah tersenyum. Karena senyum, itulah perilaku tersisa yang bisa kita berikan ke orang lain. Agar saling menguatkan, saling mempersatukan. Untuk melawan virus corona. Tetaplah tersenyum, agar semuanya bisa menjadi lebih baik. Insya Allah. #LawanVirusCorona #SenyumCorona

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun