Ketahuilah, sekalipun punya risiko paling tinggi tertular virus corona. Tenaga medis tetap berjuang dan bekerja untuk menyembuhkan pasiennya. Dokter dan perawat adalah ujung tombak kita di tengah wabah virus corona. Tenaga medis terusberjuang tanpa kenal lelah. Bahkan mempertaruhkan nyawanya. Maka, mudahkan mereka untuk bekerja. Dengan cara tidak usah ikut-ikutan membeli peralatan medis yang mereka butuhkan.
Katanya tidak usah panik. Lalu kenapa harus ikut-ikutan beli thermometer tembak? Apalagi sampai memborong hingga membuat harga jadi tidak normal. Ayo tahan diri, jangan beli peralatan medis yang harusnya dipakai tenaga medis.
Wabah virus corona ini bencana nasional. Maka ikuti saja protokol kesehatan yang sudah disampaikan pemerintah. Patuhi dan jalankan sebaik-baiknya. Agar penyebaran wabah virus vorona bisa diminimalisir. Tanpa perlu panik, sampai membeli peralatan medis yang dibutuhkan tenaga medis.
Untuk masyarakat, untuk orang-orang mampu. Bila mau berperan dalam mencegah wabah virus corona, cukup lakukan hal-hal yang sederhana yang sudah disuruh pemerintah seperti:
- Jaga jarak sosial satu sama lainnya, social distancing
- Hindari kerumunan atau keramaian, cukup di rumah saja
- Rajinlah cuci tangan
- Jaga kesehatan agar imunitas tubuh kokoh
- Jangan stress atau panic berlebihan
- Banyak minum air putih
- Istirahat atau tidur yang cukup
Jadi sekali lagi, tidak perlu ikut-ikutan membeli termometer tembak, masker N95, hand sanitizer, antispetik atau alcohol berlebihan. Secukupnya saja. Apalagi sampai membeli Alat Pelindung Diri (APD), sarung tangan, kacamata google atau rapid test.
Marilah menahan diri, tidak perlu berlebihan dalam hal apapun. Virus corona itu musuh kita bersama. Harus bersama-sama menghadapinya. Bukan karena mampu, kita malah merepotkan tenaga medis di lapangan.
Sungguh, siapapun boleh memilih untuk melindungi dirinya sendiri. Tapi di saat yang sama, siapapun bertanggung jawab untuk menyelamatkan jiwa sesamanya. Tabikk #LawanVirusCorona #StayAtHome
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H