Setiap kejadian pasti memberikan hikmah. Termasuk merebaknya wabah Covid-19 di Indonesia. Aktivitas kuliah di berbagai kampus diliburkan atau dilakukan secara online.
Seperti kebijakan di Unindra yang meliburkan aktivitas kuliah dari tanggal 16-28 Maret 2020. Inilah momentum untuk mencari "cara kreatif" dalam melakukan perkuliahan.
Tanpa mengurangi arti penting tatap muka kuliah, mata kuliah "Penelitian Pendidikan Bahasa" mahasiswa semester 6 Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FBS Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) pun mengubah haluan dengan menggelar "kuliah online". Sesuai jam kuliah, tiap Senin pukul 19.00 WIB.
Dengan dibimbing dosen pengampu Syarifudin Yunus, kuliah online digelar selama 1,5 jam. Dengan menggunakan fasilitas "google classroom".
Diawali dengan kalimat pembuka dan materi:
Ok gaess, kuliah online malam ini, 16 Maret 2020 dimulai ya. Bapak akan berikan ulasan singkat n materi kuliah, setelah itu kita saling diskusi dan bebas untuk menanggapinya. Kuliah online lebih demokratis n mhs punya hak untuk berbicara. Asal tetap menjaga kesantunan. okehh...
Pengantar:
Secara definisi, penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran terhadap fakta-fakta/data-data (David H. Penny). Itu artinya, saat kita meneliti maka yg diutamakan adalah 1) cara berpikir yang sistematis, 2) tentang masalah (bukan judul) yang harus dipecahkan, dan 3) caranya dengan melalui fakta dan data yang ada di lapangan.
Alhasil, sekitar 110 mahasiswa dari 3 kelas memiliki antusiasme yang luar biasa. Begitu interaktif dan tidak kurang dari 30 pertanyaan dilayangkan.Â
Sebuah fenomena yang langka. Karena bila tatap muka di kelas, tidak banyak mahasiswa yang mau atrau berani bertanya. Sama sekali berbeda pada saat kuliah online. Faktnya, tidak kurang dari 203 komentar dan tanya jawab yang beredar selama kuliah online dilakukan.
"Wow, tidak terasa kuliah udah 1,5 jam saja. Enakan begini kuliahnya ya. Sambil rilek tapi dapat materi kuliha yang luar biasa" ujar salah satu mahasiswa di kuliah online mata kulia Penelitian Pendidikan Bahasa.Â
Melalui kuliah online "Penelitian Pendidikan Bahasa" ini pula, mahasiswa pun menjadi lebih terbuka dalam berpikir. Selain sifatnya daring atau online, sehingga mahasiswa bisa mengikuti kuliah di mana saja dan dalam keadaan rileks. Selama mereka memiliki koneksi Internet. Setidaknya, mahasiswa tetap memiliki jadwal "tatap muka" bersama dosen, sambal mengoptimalkan chat room dalam kuliah online.
Di akhir kulian online,mahasiswa pun dibekali materi kuliah berupa diagram tentang"pentingnya sikap ilmiah" dan "bahayanya sikap ilmiah dalam penelitian" sebagai acuan untuk pembahasan materi kuliah online minggu depan.
Mahasiswa pun diberi tugas untuk mencari contoh penelitian pendidikan bahasa, yang dikemas dalam bentuk ringkasan dengan mencantumkan: judul penelitian -- nama peneliti -- tahun penelitian -- metode yang digunakan -- hasil penetian. Tugas ini harus kelar dalam seminggu dan dikirim melalui chat room kuliah online yang tersedia.
Sekalipun di tengah merebaknya wabah virus corona, ternyata kuliah pun tidak terkendala. Secara online, mahasiswa pun bisa diberikan materi kuliah, Tanpa perlu berada di dalam kelas. Bahkan antusias mahasiswa pun tergolong tinggi dan luar biasa. Fakta, 203 chat dalam kurun 1,5 jam.Â
Memang sudah zamannya. Apa-apa online, kuliah pun online. Serba online, apa sih yang gak bisa? Semuanya bisa, jangankan kuliah. Tampang pun bisa diedit secara online ... #TGS #KuliahOnline
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H