Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

30 Fakta Penting di Balik Buku "50% Anak Muda Pilih Jelek Tapi Kaya"

9 Februari 2020   23:24 Diperbarui: 9 Februari 2020   23:27 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku jurnalisme data berjudul "50% Anak Muda Pilih Jelek Tapi Kaya Daripada Cakap Tapi Miskin" karya mahasiswa Semester 5 Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta (Unindra) PGRI telah diluncurkan. Seakan jadi "kado indah" Hari Pers Nasional.

Buku ini disajikan berbasis jurnalisme data. Mahasiswa yag mengungkap data atas liputan ke lapangan sebagai realisasi dari mata kuliah Jurnalistik yang dipelajari di kelas.

Melalui buku bersampul kuning "50% Anak Muda Pilih Jelek Tapi Kaya Daripada Cakap Tapi Miskin", mahasiswa ingin menyampaikan pentingnya bicara pakai data, bukan asal cerita. Dibimbing dosen Syarifudin Yunus, M.Pd, sekitar 120 mahasiswa meliput dan mencari data lalu dianalisis sebagai informasi dan berita yang lugas.

Menariknya, di balik buku ini disajikan lebih dari 100 data yang patut diketahui pembaca. Selain fakta 50% anak muda pilih jelek tapi kaya daripada cakap tapi miskin, berikut beberapa data dan fakta penting yang terdapat dalam buku karya jurnalistik mahasiswa Unindra ini:

1. 88% mahasiswa lebih senang Instagram untuk bernarsis ria

2. 61% wanita di Jakarta minum air putih kurag dari 2 liter sehari

3. 97% mahasiswa tidak setuju belajar sambil mendengarkan music

4. 70% mahasiswa menyukai kopi dingin

5. 66% mahasiswa jarang membaca buku

6. 37% mahasiswa rindu orang tua

7. 77% mahasiswa lebih suka jajan daripada bawa bekal sendiri

8. 70% mahasiswa senang cilok bumbu kacang

9. 85% mahasiswa senang kuliah dengan materi motivasi

10. 95% gaya hidup mahasiswa belanja, 5% nonton

11. 63% mahasiswa pilih nikah ideal di atas 24 tahun

12. 85% responden jawab menikah muda menguntungkan

13. 60% mahasiswa memilih gunakan kendaraan pribadi ke kampus

14. 80% metode presentasi justru menyulitkan

15. 64% karyawan candu delivery makanan online

16. 60% anak muda traveling untuk kebutuhan media sosial

17. 30% wanita milenial suka kopi

18. 89% anak usia 3-12 tahun pengguna gadget

19. 96% perempuan anggap penting pendidikan cegah hamil

20. 30% mahasiswa pilih jurusan asal-asaln

21. 60% mahasiswa belanja online sekali sebulan

22. 21% mahasiswa belum pernah kunjungi perpustakaan

23. 70% bullying dominasi kekerasan di media sosial

24. 75% responden kurang konsumsi air putih

25. 70% anak muda berakhir pecan di luar rumah

26. 85% responden pacaran ingin berlanjut ke pernikahan

27. 60% mahasiswa tidak punya Kamus Besar Bahasa Indonesia

28. 70% mahasiswa berbuasan celana daripada gamis atau rok

29. 70% mahasiswa memilih sepatu flatshoes

30. 44% chatting jadi gaya mahasiswa, 23% membaca, dan 18% gim online

Pesan penting dari buku 50% Anak Muda Pilih Jelek Tapi Kaya Daripada Cakap Tapi Miskin" adalah pentingnya berbicara atas dasar data. Hal ini menjadi reaksi atas banyaknya komentar dan argumen yang disajikan tanpa fakta di tengah masyarakat. 

Maka ke depan, untuk siapapun, lebih baik memperkuat data daripada memperbanyak argumen. Di balik buku jurnalisme data, ada sinyal kuat akan pentingnya bicara memakai data, bukan asal cerita... #JurnalismeData #KuliahJurnalistik

dok. pribadi
dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun