Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hidup Gak Usah Macam-macam, Man Jadda Wa Jadda

31 Januari 2020   13:39 Diperbarui: 31 Januari 2020   13:33 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata Rhoma Irama, ada berbagai macam cara orang mencari makan. Dari mulai menjual koran hingga menjual kehormatan.

Maka, hidup gak usah macam-macam. Cukup semacam saja asal senang dan bermanfaat buat orang lain. Daripada hidup bermacam-macam. Tapi bikin resah gelisah dan tidak bermanfaat buat banyak orang. Jadi cukup semacam, gak usah bermacam-macam.

Ada yang bikin kerajaan keratong agung sejahat. Tambah lagi Sunda Empire. Muncul lagi King of the King. Sampai gagal bayar Jiwasraya. Belum lagi pohon yang berubah jadi beton. Karena hidup dibuat macam-macam.

Hidup memang gak usah macam-macam.
Urusan sendiri saja belum kelar. Apalagi mengurusi orang lain. Semacam saja belum beres apalagi ditambah yang macam-macam. Jadi lebih baik fokus pada apa yang seharusnya dikerjakan. Bukan fokus pada pekerjaan orang lain. Fokus pada diri sendiri, bukan fokus pada orang lain.

Hidup gak usah macam-macam.
Karena semacam saja belum tentu lebih baik dari macam-macam. Sama persis, diri sendiri pun belum tentu lebih baik daripada orang lain.

Bukannya gak boleh macam-macam.
Kalau mahasiswa ya fokus saja selesai kuliah tepat waktu. Gak usah pikirin mau apa setelah lulus atau mau kerja apa? Kalau jomblo cari saja pasangan yang cocok dulu. Gak usah pengen rencana tinggal di mana atau mau punya anak berapa? Hidup memang gak usah macam-macam.
Hidup memang gak usah macam-macam.Kesannya sepele dan remeh temen. Tapi bila mau direnungi sangat pas di zaman now. Karena orang zaman now, pengennya macam-macam. Pengen mengalahkan orang lain. Pengen punya status sosial yang keren. Tapi di saat yang sama lupa. Bahwa manusia diciptakan hanya untuk mengabdi kepada Tuhan. Bukan kepada selain Tuhan.

Jadi, selagi masih jadi manusia.
Hidup memang gak usah macam-macam. Apalagi sombong dan arogan. Apalagi atas nama pangkat dan kekuasaan.

Memang untuk menjadi baik itu tidak mudah. Tapi bukanpula sulit. Asal gak usah macam-macam. Negeri ini pasti bisa jadi baik bila warganya mau berbuat baik. Siapapunpasti di akhirat baik bila di dunianya baik.

Maka hidup gak usah macam-macam.
Asal mau dikerjakan atas niat dan ikhtiar baik. Lalu berdoa. Karena selebihnya urusan Tuhan. Seperti kata pepatah Arab, "Apapun bila dikerjakan, maka sesuatu yang sulit akan menjadi mudah".

Hidup gak usah macam-macam.
Biar gak terjerat api nestapa. Dan merugikan diri sendiri. Lebih baik kerjakan yang menjadi bagian kita, bukan bagian orang lain.

Seperti sabar pun gak macam-macam.
Karena sabar hanya terjadi pada sesuatu yang gak Anda inginkan. Atau sabar untuk menahan diri dari sesuatu yang Anda inginkan. Itulah hidup gak usah macam-macam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun