Hidup manusia itu, hanya 10% tergantung pada fakta. Dan 90% tergantung pada sikap. Fakta bisa terjadi kapanpun dan dimanapun. Tapi semua tergantung cara menyikapinya. Bahwa hari ini, banyak orang yang "meributkan fakta" itu pun fakta masyarakat Indonesia. Semua fakta dipersoalkan. Lebih senang memperdebatkan "kenapa ini terjadi" dan "kenapa bisa terjadi". Karena mereka tidak mempunyai sikap.
Adalah fakta, makin banyak orang yang "membenarkan" pikirannya sendiri. Tapi di saat yang lain ia gemar "menyalahkan" pikiran orang lain. Lalu berdebat, saling adu argument hingga bermusuhan. Itu fakta. Tinggal bagaimana menyikapinya?
Jadi, siapa bilang virus corona mematikan?
Sungguh, apapun penyakit dan virus yang katanya mematikan. Harusnya, semua itu mengingatkan bahwa betapa lemahnya manusia dan betapa kuasanya Allah SWT. Manusia bukan apa-apa, bukan pula siapa-siapa. Pangkat, harta dan jabatan tidak berguna sedikitpun saat kematian tiba. Karena hakikatnya, manusia hanya makhluk yang tidak berdaya.Â
Sekuat apapun sebuah bangsa, sehebat apapun angkatan perang sebuah negara. Terlalu mudah bagi Allah untuk membinasakannya dalam sekejap. Berita mewabahnya virus corona justru harus disikapi agar manusia segera kembali kepada Allah. Menggantungkan segara urusannya kepada Allah, bertawakal pada-Nya.
Ikhtiar untuk jadi lebih baik dan berdoa "segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang Engkau timpakan kepadanya (berupa penyakit), dan (segala puji bagi-Nya) yang telah melebihkan aku atas hamba-hambanya". Karena sesuangguhnya, tidaklah Allah menetapkan sesuatu kecuali penuh  hikmah dan keadilan di dalamnya.
Maka, virus corona tidaklah mematikan. Tapi yang mematikan hanyalah Allah. Karena semua yang terjadi pada manusia adalah kehendak-Nya.
Sikap jauh lebih penting daripada fakta. Virus corona fakta, tinggal bagaimana menyikapinya? Karena sikap, semuanya bisa lebih baik atau bisa lebih hancur. Karena sikap itu, bisa membaikkan dan bisa pula menghancurkan. Sikap itu adalah perbuatan kecil yang mampu menghasilkan perbedaan yang besar.
Sekali lagi, virus corona tidak mematikan. Tapi Allah yang mematikan. Maka surga bukan hanya "tempat". Tapi hasil dari serangkaian "sikap" manusia di bumi-Nya ... #VirusCorona #BudayaLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H