Betapa banyak hari ini, orang yang memaksa orang untuk bertindak seperti yang kita pikirkan. Hingga akhirnya, berakhir luka.
Sungguh, apapun yang dipaksa pasti menimbulkan luka.
Punya uang sedikit, tapi memaksa beli barang yang mahal. Pengen punya pacar yang ganteng, ternyata akhlaknya bobrok. Pengen kerja di kantor yang bagus, tapi susananya tidak nyaman. Semua karena terpaksa. Hingga akhirnya luka. Berujung penyesalan tanpa bisa menikmati hidupnya sendiri.
Manusia sering lupa.
Allah Yang Maha Tahu saja tidak pernah memaksakan kehendak-Nya atas hidup umatnya. Manusia bebas memiliki jalan hidupnya. Allah hanya berikan rambu-rambu. Terserah, mau jadi baik atau buruk?
Ada pepatah Arab yang bilang, "likulli maqoolin maqoomun wa likulli maqoomin maqoolun". Artinya "setiap perkataan itu ada tempatnya dan tiap tempat ada perkataannya". Jadi tidak usah memaksa, sesuaikan saja perkataan dengan tempat berada. Ajaran rumah tidak perlu di bawa ke kantor. Ajaran kantor pun tidak usah dibawa ke rumah. Apalagi ajaran media sosial yang sangat maya. Kenapa harus dipaksa ke orang lain.Â
Maka, jangan memaksa untuk hal yang tiada guna. Anda tidak memberi makan orang lain, maka tidak perlu memaksa orang lain. Dan akhirnya, sungguh tidak perlu memaksakan hati. Biarkan kebenaran menelusup lalu mencairkan segala yang membeku... #JanganMemaksa #BudayaLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H