Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memetakan SDM Unggulan di Era Digital

16 Januari 2020   13:08 Diperbarui: 16 Januari 2020   13:14 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemampuan manajemen sumber daya manusia (SDM) dalam pendidikan itu penting.

Karena manajemen SDM menjadi pangkal tolak kualitas dan upaya organisasi dalam mencapai tujuannya. Maka suka tidak suka, atensi terhadap kompetensi SDM suatu organisasi harus terus dikembangkan, di samping harus mampu mengolah sumber daya manusia yang. Agar dapat bekerja dengan baik dan maksimal, serta sesuai dengan bidangnya. SDM yang mau melakukan sesuatu untuk berkontribusi terhadap organisasi.

Di era digital, manajemen SDM hakikatnya harus dijalankan berbasis kompetensi. Karena hanya SDM yang kompeten yang dapat menjadikan organisasi tetap kompetetif dan survive di tengah kompetisi yang ketat, termasuk institusi pendidikan. Pentingnya manajemen berbasi kompetensi dimaksudkan agar tujuan organisasi dapat dicapai dan mampu menciptakan sinergi dalam organisasi tersebut.

Komitmen pembelajaran manajemen SDM berbasis kompetensi itulah yang ingin diperkuat oleh para mahasiswa S3 Program Doktor Manajemen Pendidikan (MP) kelas 2018 KS 2 Pascasarjana Universitas Pakuan (Unpak) Bogor saat mengikuti perkuliahan "Pengembangan Manajemen SDM" dari Dr. Sri Setyaningsih, M.Si. (Kamis, 16/1/20) di Kampus Pascasarjana Unpak, Bogor.

Oleh karena itu, upaya untuk pengembangan SDM tidak dapat dilepaskan dari penerapan Teori Maslow akan pentingnya hierarki lima kebutuhan setiap SDM, yang terdiri dari:

1. Fisiologis, meliputi rasa lapar, haus, berlindung, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya,

2. Rasa aman, meliputi rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional.

3. Sosial, meliputi rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan.

4. Penghargaan, meliputi faktor-faktor penghargaan internal seperti rasa hormat diri, otonomi, dan pencapaian, dan faktor-faktor penghargaan eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.

5. Aktualisasi diri, meliputi dorongan untuk menjadi seseorang sesuai kecakapannya; meliputi pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri.

Berangkat dari realitas itulah, mengelola SDM bisa jadi mudah bisa jadi susah. Namun bila didasari pada kompetensi, maka upaya pengembangan SDM pun dapat dilakukan. Karena kompetensi SDM dapat diukur melalui du acara, yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun