Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menulis Ilmiah Saat Kuliah, Tradisi Jitu Mahasiswa Bahasa Indonesia Unindra

24 Desember 2019   17:13 Diperbarui: 24 Desember 2019   17:38 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

5. Bisa menghasilkan uang. Karena menulis ilmiah yang telah mendarah daging atau jadi kebiasaan akan bisa menghasilkan uang. Khususnya bila dikirim ke media cetak atau menjadi "ghost writer" ilmiah. Bila terbiasa, maka menulis pun menjadi profesi alias pekerjaan.

Maka solusi dalam belajar Menulis Ilmiah, tidak ada yang lain selain menjadikan menulis sebagai kompetensi. Berani dalam menulis ilmiah, gemar dalam menulis ilmiah sekalipun saat kuliah. Karena menulis ilmiah seharusnya menjadi perilaku atau kebiasaan mahasiswa. Apalagi bila mampu dipublikasikan, maka akan bermanfaat bagi pembaca.

Menulis ilmiah saat kuliah, kenapa tidak? 

Agar hasil kuliah "Menulis Ilmiah" mampu mencapai tujuannya. Bukan hanya tahu tentang menulis ilmiah. Tapi mampu menulis ilmiah sebagai perilaku. Menulis ilmiah tidak lagi dinanti, tapi dieksekusi.

Karena kuliah sambil menulis, setidaknya telah mengajarkan mahasiswa untuk jujur terhadap dirinya sendiri; berani bertutur terhadap apa yang dipikirkannya. Seperti "mulut yang diciptakan di depan agar tidak berbicara di belakang". 

Maka menulislah, optimalkan tradisi menulis ilmiah. Jangan seperti zaman now, sudah terlalu banyak orang yang ingin memuji diri sendiri dengan cara membicarakan kejelekan orang lain. Menulis ilmiah, sungguh mampu menguak makna. Bahwa "opini itu bebas, tetapi fakta adalah suci"... #MenulisIlmiah #Unindra

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun