Sekarang ini makin banyak orang yang seperti "ikan besar di kolam kecil". Itu cuma simbol buat mereka yang "merasa paling kuat, padahal ia sangat kecil jika dibawa pada kolam samudera yang luas". Refleksi buat mereka yang suka meremehkan, merendahkan orang lain.
Gak tau kenapa, kita sering lupa.
Satu pohon itu bisa dipakai untuk membuat jutaan batang korek api. Tapi satu batang korek api juga dapat membakar jutaan pohon. Maka wajar, satu pikiran negatif juga terlalu mudah untuk membakar jutaan pikiran positif yang kita punya.
Semua manusia di belahan dunia manapun sepakat. Korek api itu punya kepala tapi gak punya otak. Maka tiap kali ada gesekan kecil, sang korek api langsung terbakar, lalu membakar. Terus kenapa, kita berbuat sebaliknya?
Lha, terus kenapa banyak orang banyak jadi kayak korek api?
Kita dan manusia lain kan punya kepala, punya otak, juga punya akal sehat. Terus kalo cuma karena gesekan kecil, beda pendapat beda pilihan, kenapa harus terbakar? Kenapa harus marah dan mencaci maki? Welah dalahh ....
Kita semua tahu kan...
Ketika burung hidup, ia makan semut. Ketika burung mati, semut makan burung.
Ini pesan buat sesama. Jangan remehkan siapapun.
Karena waktu terus berputar, zaman pun bergerak. Siklus kehidupan tiap orang terus berlanjut. Gak ada yang stag, berhenti .... Semua berputar, sesuai takdir-Nya.
Gak usah remehkan siapapun, jangan merendahkan siapapun dalam hidup. BUKAN karena siapa mereka, tapi karena siapa diri kita?
Kita memang boleh berkuasa, atau merasa berkuasa. Tapi WAKTU sungguh lebih berkuasa daripada kita.