Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa yang Salah dengan Indonesia?

25 Oktober 2019   05:33 Diperbarui: 25 Oktober 2019   05:51 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila masyarakatnya menjadi begitu pesimis atau skeptis. Bila masyarakatnya sulit menerima realitas. Lebih senang berprasangka buruk. Lalu, mengumbar kekurangan orang lain bahkan negaranya.

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka. Karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain" (Al-Hujurat : 12).

Bahkan Rasulullah bersabda, "Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara."

Apa yang salah dengan Indonesia?

Seperti kata Buya Hamka. "Manusia itu memang hanya akan dipertemukan dengan apa-apa yang dia cari". Percuma hidup di tempat baik, bila hati dan pikiran hanya memburu hal-hal yang buruk. Sebaliknya, alangkah indahnya hidup di tempat kotor bila hati dan pikiran digunakan untuk mencari kebajikan dan kebaikan. Semua kejelekan pasti akan bersembunyi.

Maka berhati-hatilah. Bila hati dan pikiran sudah buruk. Maka di tempat kebaikan sekalipun, selalu ada ruang terbuka untuk memikirkan hal-hal buruk saja.

Apa yang salah dengan Indonesia?

Harusnya tidak ada yang salah. Bila kita mau berhenti berprasangka buruk. Lalu, melihat kebaikan yang lebih besar dari setiap langkah yang ada di depan bangsanya sendiri... tabik #IndonesiaMaju

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun