Bila masyarakatnya menjadi begitu pesimis atau skeptis. Bila masyarakatnya sulit menerima realitas. Lebih senang berprasangka buruk. Lalu, mengumbar kekurangan orang lain bahkan negaranya.
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka. Karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain" (Al-Hujurat : 12).
Bahkan Rasulullah bersabda, "Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara."
Apa yang salah dengan Indonesia?
Seperti kata Buya Hamka. "Manusia itu memang hanya akan dipertemukan dengan apa-apa yang dia cari". Percuma hidup di tempat baik, bila hati dan pikiran hanya memburu hal-hal yang buruk. Sebaliknya, alangkah indahnya hidup di tempat kotor bila hati dan pikiran digunakan untuk mencari kebajikan dan kebaikan. Semua kejelekan pasti akan bersembunyi.
Maka berhati-hatilah. Bila hati dan pikiran sudah buruk. Maka di tempat kebaikan sekalipun, selalu ada ruang terbuka untuk memikirkan hal-hal buruk saja.
Apa yang salah dengan Indonesia?
Harusnya tidak ada yang salah. Bila kita mau berhenti berprasangka buruk. Lalu, melihat kebaikan yang lebih besar dari setiap langkah yang ada di depan bangsanya sendiri... tabik #IndonesiaMaju
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H