Jangan lupa anak yatim. Karena di balik itu semua ada hikmahnya:
1. Membiasakan diri untuk tahu dan dekat dengan kehidupan anak-anak yatim. Maklum mereka selama ini tidak ada orang tua, tentu kurang perhatian dan kurang segalanya. Sehingga kita bisa memberi ajaran baik kepada anak-anak yatim.
2. Memberi kesempatan untuk sedekah, seberapapun besarnya secara rutin. Namanya manusia, terkadang sering lupa. Terlalu banyak mencari dan lupa memberi. Padahal di dalam setiap rezeki kita, pasti ada hak orang lain.
3. Melembutkan hati dan pikiran. Agar tidak terbawa nafsu dan gaya hidup yang berlebihan. Karena di samping kita, masih ada anak-anak yang tidak beruntung. Anak yatim adalah sumber kelembutan moral, termasuk perilaku.
Dan hikmah yang paling terbesar adalah bergaul dengan anak-anak yatim apalagi membantunya, insya Allah kita akan dicukupkan oleh-Nya. Karena bergaul dan membantu anak-anak yatim justru menjadi kuncu pembuka keberkahan rezeki dan hidup kita.Â
Bersama anak-anak yatim, siapapun, insya Allah selalu diberi kesehatan yang luar biasa, rezeki yang melimpah, ketenangan hati dan pikiran, bahkan keberkahan hidup yang maslahat.
Karena mereka, anak-anak yatim memiliki hak seperti anak-anak lainnya. Mereka juga ingin bermain, bergurau, dan belajar di hari-harinya. Apalagi mereka jarang memperoleh kasih sayang Ayahnya.Â
Bercengkramalah, duduk bersanding bersama anak-anak yatim sambil bercanda, menanyakan sekolah dan pelajarannya, syukur-syukur bisa memberi uang sekolah atau jajan, insya Allah itu baik.
Bila kita ingin nikmat, mungkin anak-anak yatim pun ingin hidupnya nikmat. Sehingga berbuat baik kepada anak-anak yatim tidak lagi sebatas niat dan wacana. Lakukan saja, sebisa dan semampu kita dengan ikhlas dan istiqomah.
Anak-anak yatim, bukanlah tanggung jawab negara semata. Tapi juga tanggung jawab kita yang mampu. Sebagai wujud kepedulian sosial. Sekaligus ikut menyenangkan hati mereka.