Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kecupan Ayah di Hari Ulang Tahun Putrinya

13 Agustus 2019   20:49 Diperbarui: 13 Agustus 2019   20:55 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Obrolan si perempuan kecil dengan ayahnya masih terus berlanjut. Hingga jarum jam menunjuk di angka 10. Si perempuan pun berkata, "Selama ini Farah tahu Abi begitu sibuk. Makanya Farah hanya bicara seperlunya saja" tuturnya lagi.

"Iya Nak, begtulah cara Abi mendidik kamu. Asal kamu tahu saja. Orang tua yang biasa memang punya kebiasaan untuk menghabiskan waktu bersama si anak, hampir sepanjang waktunya. Sementara Abi, justru ingin jadi orangtua yang luar biasa. Agar kamu punya waktu untuk diri sendir, dan Abi hanya memberi contoh baik yang bisa kamu pelajari. Itu sudah cukup" balasku kepada si perempuan kecil.

Sang ayah pun melanjutkan tausiyahnya. Khusus untuk si perempuan kecil yang selalu menjadi inspirasinya. Sebagai pesan kehidupan di hari ulang tahunnya yang ke-12. "Bahwa tiap anak, pasti punya masalah. Kemarin maupun esok. Maka berlatihlah untuk menghadapinya. Agar kita tetap realistis. Jangan pernah memandang diri sendiri rendah, apalagi orang lain. Karena tiap orang punya kehebatan masing-masing" ujarku memotivasi si perempua kecil.

Maka siapapun, jadilah diri sendiri. Jangan pernah terobsesi penampilan fisik, karena itu semu. Jangan pula tergoda gaya hidup, karena itu jadi sebab meratap. Dan jangan pernah jauh dari Allah, karena kita itu hamba-Nya.

Dua belas tahun sudah si perempuan kecil berkelana. Seperti membiarkan malam melampaui mimpi; membiarkan pagi melewati pelangi. Semuanya terjadi apa adanya. Agar cepat tiba, cinta dan bahagia di antara kita.

Kecupan ayah di hari ulang tahun putrinya.

Itu hanya seuntai nasehat yang pantas aku sematkan ke keningnya. Kecupan seorang ayah untuk anak perempuannya. Agar orang tua harus mengambil posisi bahwa anaknya bukan anak orang lain. Sehingga tidak perlu ada orang tua yang membanding-bandingkan anaknya. Apalagi dengan anak orang lain.

Karena nyatanya. Banyak orangtua yang suka membandingkan anaknya dengan anak lain yang lebih berprestasi. Anak-anak yang "dimimpikan" orang tua seperti cerita di televisi atau kisah fiksi. Terkadang, banyak orang tua yang tidak mau  membiarkan anaknya menjadi diri mereka sendiri. Anak-anak yang ada dalam genggaman scenario orang tua. Bukan skenario Allah.

Maka, kecuplah kening anak perempuan itu. Agar tetap nyaman bersandar di bahu sang ayah. Seberapapun rasa itu ...Maka jadilah dirimu sendiri; tanpa perlu menjadi diri orang lain... @SELAMAT ULANG TAHUN putriku, Farah Gammathirsty Elsyarif.

@Kota Malang, 13 Agustus 2019 #SangInspirator

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun