Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Saya Konsisten Menulis di Kompasiana?

9 Agustus 2019   08:46 Diperbarui: 9 Agustus 2019   09:15 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Jumlah pembaca tulisan saya telah mencapai 979.790 orang.

- Ada 562 tulisan saya yang menjadi "pilihan" Kompasiana dan 45 tulisan menjadi "headline"

Bisa jadi karena Kompasiana, saya dilatih untuk berperilaku positif dalam menulis. Tiap hari 1-2 jam di waktu malam saya habiskan untuk menulis. Tentang apa saja, tentang apapun yang bisa saya tuliskan. 

Bahakan kini, saya tergolong sudah "maniak" menulis di Kompasiana. Menulis di Kompasiana, sudah tidak bisa ditinggal lagi. Pokoknya, tidak bisa tidur kalau belum menulis di Kompasiana.

Spirit-nya sederhana, "TULIS SEBELUM NGOMONG; JANGAN NGOMONG BILA BELUM DITULIS".

Hampir semua orang sepakat. Menulis itu penting.

Tapi faktanya, memang tidak banyak orang yang mau menulis. Apalagi konsisten menulis. Sementara di luaras sana, terika-terika budaya literasi, budaya membaca dan menulis. 

Tapi lagi-lagi, terlalu banyak orang yang barus sebatas niat, belum pada aksi nyata. Maka melalui tulisan ini, saya hanya mengimbau pembaca untuk selalu menulis dan berani menulis. Lalu, posting di Kompasiana.

Menulislah biar gak edan, begitu kata saya.

Mungkin ada yang setuju. Ada juga yang gak setuju. Silakan saja. Tapi satu yang penting, menulis itu bisa bikin pikiran bergairah dan selalu saja ada ide atau gagasan yang bisa "dikemas" untuk dibagi dalam bentuk tulisan. 

Biar tidak edan, biar tetap eling dan waspada. Karena menurut saya, hanya orang-orang yang mau menulis yang masih tersedia ruang untuk berpikir sehat dan mau introspeksi diri. Beda dengan di televisi, senangnya biacara tanpa mau menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun