Jadi, siapa orang yang merugi?
Sungguh, kerugian itu bukan soal materi, bukan pula soal harta. Melainkan soal amal ibadah. Amal ibadah yang tidak bernilai apa-apa, kecuali diikuti dengan amal sosial. Pahalanya boleh menggunung, tapi batal akibat akhlak yang tidak baik.Â
Siapapun sangat penting memahami agama dengan baik. Namun tanpa dibuktikan dengan baiknya akhlak dan perilaku maka menjadi sia-sia. Rugi bila perbuatan baik hanya sebatas niat tanpa aksi nyata. Rugi bukan soal barang dagangan. Rugi pun bukan soal banyaknya harta yang dipunya. Rugi itu soal moralitas.Â
Dagangan banyak yang laku, tapi orang miskin tetatp tidak mampu ditolong. Harta banyak tapi tidak berguna bagi anak yatim yang tidak mampu sekolah. Rugi.
Mungkin, zaman now bisa jadi makin banyak orang yang merugi.
Orang-orang yang idealis tapi tidak realistis. Orang-orang kaya tapi gagal menjadikan orang lain berdaya. Orang yang senang tapi justru bikin orang lain meriang. Rugi, orang-orang yang punya niat baik tanpa diikuti perbuatan nyata yang baik.
Orang yang merugi. Ketika ia kaya di dunia tapi menjadi sebab miskin di akhirat.
Seperti dinasehatkan "Maukah kami kabarkan kepada kalian tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya." (Al-Kahfi: 103-104).Â
Siapa orang yang merugi?Â
Mereka yang merasa berbuat banyak padahal masih sedikit. Mereka yang berceramah pentingnya kebaikan, tapi tidak diikuti akhlak dan perilaku baik ... #TGS #TBMLenteraPustaka #BudayaLiterasi