Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Unpak dan SIS Singapura Luncurkan Buku "Best Practice Pendidikan"

28 Juli 2019   08:38 Diperbarui: 28 Juli 2019   09:06 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adalah sangat penting di era revolusi industri 4.0, dunia pendidikan menyajikan best practice. Sebuah tulisan atau kisah yang berbasis pengalaman terbaik dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi  pendidik atau tenaga kependidikan. Agar mampu memperbaiki mutu layanan pendidikan dan pembelajaran.

Berangkat dari komitmen itu, Universitas Pakuan (Unpak) dan Sekolah Indonesia Singapura (SIS) Ltd meluncurkan buku "Best Practice Pendidikan" di Aula SIS Ltd, Singapua (21/7). Buku ini berisi pengalaman terbaik para pendidik dalam mengabdikan diri dan berjuang mencerdaskan anak bangsa yang berada di Singapura dan Indonesia. Selain bertepatan dengan peringatan 50 tahun pengabdian SIS Ltd, kolaborasi ini juga bagian dari program Kantor Urusan Internasional dan Pengembangan Karir Unpak sebagai lembaga yang bertugas untuk melebarkan jejaring kerjasama nasional dan internasional.

Ikut hadir dalam peluncuran buku ini, sejumlah tokoh pendidikan seperti: Prof. Dr. H. Bibin Rubini, M.Pd (Rektor Universitas Pakuan, Febrian Alphyanto Ruddyard (Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral), I Gede Ngurah Swajaya (Duta Besar Indonesia untuk Singapura), Enda Wulandari (Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Singapura), Sumardiyanto (Kepala Sekolah SIS), Dr. Rais Hidayat, M.Pd (Inisiator buku),  Dr. Yuyun Elizabeth Patras, M.Pd  (Editor buku), dan Sri Bety Simamora (wakil dari penulis mahasiswa Prodi Admimistrasi Pendidikan PPs Unpak), Pengurus Universitas Terbuka di Singapura, alumni SIS, guru-guru, para siswa dan orang tua.

"Sebagai representasi SIS Ltd, sering kali saya memanggil berbagai ahli untuk melatih para guru menulis. Namun sejak Universitas Pakuan berkunjung ke sini dan melatih menulis best practice pendidikan, akhirnya terwujudlah mimpi ini. Saya ucapkan terima kasih ke Prof. Bibin" ujar Sumardiyanto yang biasa dipanggil Pak Mardi, Kepala SIS Ltd dengan nada gembira.

Buku "Best Practice Pendidikan" yang diterbitkan oleh Pascasarjana Unpak ini menjadi bukti komitmen yang tinggi Unpak dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan. 

Selain menjalin kerjasama dan  merealisasikan berbagai MOU dengan pihak di dalam dan luar negeri, buku ini pun menjadi cerminan Unpak dalam merealisasikan cita-cita untuk membuat para lulusan yang unggul, mandiri, dan berkarakter tinggi sehingga mampu berkontribusi optimal kepada bangsa dan negara.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. H. Bibin Rubini, M.Pd. selaku Rektor Universitas Pakuan menyampaikan terima kasih atas kerjasama antara SIS dan Unpak. Para pendidik harus memiliki kesiapan untuk menghadapi era industri 4.0 antara lain para guru harus memiliki kemampuan literasi data, literasi teknologi dan literasi kemanusian. 

"Buku ini penting sebagai pemahaman atas literasi kemanusiaan. Agar dapat mengantarkan seseorang untuk memahami karakter manusia di seluruh dunia. Jika kita memahami mereka, kita akan dapat bekerjasama dengan siapapun. Melalui kerjasama, kita dapat meraih kebahagiaan dan kedamaian, salaing silih asih, silih asah dan silih asuh" terang Prof. Bibin yang meraih Guru Besar bidang Pendidikan Ilmu Pengetuhuan Alam.

Dalam balutan baju daerah bernuansa nusantara Indonesia dan rombongan Unpak yang mengenakan pakaian adat Sunda, peluncuran buku ini berlangsung meriah dengan sajian berbagai atraksi menarik dari siswa dan guru-guru serta sambutan dari berbagai undangan. Pemotongan tumpeng dan penandatanganan pada lembaran buku menjadi tanda peluncurna buku "Best Practice Pendidikan".

I Gede Ngurah Swajaya, Duta Besar Indonesia untuk Singapura pun menyampaikan pentingnya pendidikan yang berbasis pada pengembangan ilmu dan teknologi serta kerjasama. Agar dunia pendidikan mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi di era revolusi industri. 

"Semoga kerjasama semacam ini dapat terus ditingkatkan, termasuk dengan berbagai lembaga lainnya. Karena melalui kerjasama, hanya itu yang membuat pendidikan akan terus berkembang" katanya.

Peluncuran buku "Best Practise Pendidikan" pun menjadi realisasi kegiatan pengabdian. Karena dosen Unpak melakukan pendampingan pada guru-guru di SIS dalam peningkatan penulisan karya ilmiah berupa penulisan Best Practice Pendidikan, di samping para mahasiswa Prodi Administrasi Pendidikan melatih para siswa SIS berupa keterampilan berkesenian dan peningkatan wawasan kebangsaan.

Melalui kolaborasi peluncuran buku, Unpak dan SIS Ltd. Setidaknya telah menyumbang karya di bidang pendidikan sebagai wujud cinta pada negeri Indonesia ...#Unpak #Pendidikan

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun