Rektor Universitas Pakuan (Unpak), Prof. Dr. H. Bibin Rubini, M.Pd., mengajak mahasiswa Pascasarjana, baik program S2 dan S3, untuk songsong dan ikut andil sebagai pelaku dalam dinamika era industri 4.0. Hal ini disampaikan saat membuka acar Student Day 2019 Pascasarjana Unpak yang diikuti 380 mahasiswa baru dan pimpinan serta dosen Pascasarjana di Hotel Forest Bogor, 26/7.
Sebagai konsekuensinya, mahasiswa Pascasarjana Unpak pun dibekali seminar nasional bertajuk "Peningkatan Kualitas Masyarakat Kampus melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi pada Era Industri 4.0" yang dipaparkan oleh Prof. Dr. Ir. Richardius Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A, (Presiden Association of Higher Learning Institution in Computing and Information Technology Studies) dalam durasi 2,5 jam penuh.
Melalui seminar nasional ini, mahasiswa pascasarjana Unpak diharapkan mampu menjadi insan akademis yang inovatif dan kreatif dalam memacu sikap cendekia dan intelektual untuk menuju era industri 4.0.
"Saya berharap acara Student Day 2019 ini bukan hanya untuk membangun kekompakan di antara mahasiswa pascasarjana Unpak. Tapi lebih dari itu, mampu menjadi pelaku era industri 4.0 sebagai anggota masyarakat yang memiliki martabat intelektual. Hingga berguna bagi masyaraat, bangsa dan agama" ujar Prof. Dr. H. Bibin Rubini, M.Pd.
Dalam kesempatan ini, Prof. Dr. Ir. Richardius Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A menyampaikan kepada mahasiswa Pascasarjana Unpak akan pentingnya memperhatikan prinsip pendidikan dalam konteks pembelajaran di era industri 4.0. Bahwa pusat aktivitas pembelajaran terletak pada LEARNER (peserta didik), bukan pada DOSEN yang memiliki "hak prerogatif" untuk menentukan keberhasilan adalah SANG PEMBELAJAR.Apalagi klaim, persepsi, atau asumsi INSTRUKTUR atau LEMBAGA PENYELENGGARA PENDIDIKAN Artinya bahwa dalam SETIAP aktivitas atau sesi pembelajaran, seorang dosen harus tahu dan paham benar KARAKTERISTIK mahasiswanya sehingga pola komunikasi dan interaksi (vis-a-vis proses pembelajaran) di dalam kelas sangat perlu disesuaikan.
Karena secara prinsip, mahasiswa Pascasarjana Unpak harus memahami "keniscayaan akademik" di kalangan kampus yang bertumpu pada 1) KONTEN DAN BAHAN AJAR, yang menjadikan kelas sebagai tempat untuk melakukan diskursus akademik, 2) PROSES BELAJAR, untuk memilih banyak model, simulasi, animasi, dan gamifikasi yang menarik di internet agar tercipat "socratic dialog" dan 3) INTERAKSI DAN UMPAN BALIK, yang bertumpu pada keterhubungan peserta didik dan dosen dengan internet,
Karena itu, Prof. Eko Indrajit menegaskan bahwa kunci transformasi digital bagi kalangan kampus terletak pada 3 (tiga) aspek penting, yaitu: 1) PEOPLE, yang melibatkan seluruh civitas akademika dan pemangku kepentingan lain, baik yang internal maupun eksternal, 2) PROSES, yang bertumpu pada paradigma dan model proses pembelajaran maupun sistem manajemen kampus yang terintegrasi dan terpadu, dan 3) TEKNOLOGI, yang mewajibkan ketersediaan dan dukungan infrastruktur serta suprastruktur memadai untuk mendukung model pembelajaran modern.
Menyadari akan pentingnya era industri 4.0, suka tidak suka, Unpak sebagai perguruan tinggi berkomitmen untuk mengantisipasi dan mempersiapkan mahasiswanya agar bisa menjadi sumber daya manusia yang inovatif dan kreatif. Sesuai dnegan misi Universitas Pakuan yang unggul, mandiri, dan berkualitas.
Maka di era industri 4.0 tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Karena peran dosen tidak akan pernah dapat digantikan oleh teknologi. Tapi dosen yang tidak menggunakan teknologi maka akan segera tergantikan. “Setelah itu semua, sadarilah bahwa kunci kesuksesan bersandar pada 4 S; silaturahmi, sedekah, syukur, dan sabar” tambah Prof. Dr. H. Bibin Rubini, M.Pd. #StudentDayUnpak #PascaUnpak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H