Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

7 Tips Membuat Anak Gemar Membaca

16 Juli 2019   20:20 Diperbarui: 16 Juli 2019   21:00 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

7. Tanamkan manfaat dan pentingnya membaca untuk masa depan anak. Orang tua harus mau dan berani menyampaikan pesan pentingnya membaca buku. Di samping menambah pengetahuan, buku pun dapat menggali minat dan bakat serta potensi yang dimiliki anak.

Apabila tips di atas sudah dilakukan, maka langkah terakhir yang bisa dilakukan adalah membiasakan atau rutinitas membaca bersama anak. Paling tidak, sehari sekali di rumah, orang tua harus tanyakan dan ajak anak membaca. Seperti pepatah "ala bisa karena biasa", maka begitu pula kegiatan membaca. Semakin dibiasakan maka semakin anak suka. Agar anak gemar membaca.

"Menjadikan anak gemar membaca, memang tidak semudah membalik telapak tangan. Butuh proses, butuh motivasi, dan butuh perilaku nyata agar anak mau membaca. Namun harus dipahami, menanamkan kebiasaan membaca pada anak harus dilakukan sejak dini. Sejak usia balita atau SD, anak harus didekatkan dengan buku bacaan. Agar terbentuk tradisi baca dan budaya literasi yang memadai" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka dan Pegiat Literasi.

dok. pribadi
dok. pribadi
Berangkat dari realitas itu, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka, yang terletak di Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor di Kaki Gunung Salak berkomitmen untuk memberikan akses dan kemudahan anak untuk membaca. Setiap Rabu-Jumat-Minggu, sekitar 62 anak usia sekolah selalu membaca secara rutin. Alhasil, saat ini rata-rata per anak mampu membaca 5-10 buku per minggu. Padahal sebelum ada taman bacaan, anak-anak tersebut tidak pernah membaca.

Bahkan dengan konsep "TBM Edutainment", taman bacaan yang memedukan edukasi dan entertainment, TBM Lentera Pustaka kini mengembangkan tradisi baca yang kreatif dan menyenangkan. Misalnya; ada senam literasi, salam literasi, menonton youtube membaca, membaca bersuara, lab baca di alam terbuka, hingga jajajan kampung gratis bagi anak yang rajin membaca. Bahkan kini, TBM Lentera Pustaka telah menjadi "tempat nongkrong" anak-anak karena setiap Sabtu dan Minggu tersedia wifi gratis.

Membuat anak gemar membaca, tanggung jawab siapa?

Tentu menjadi tanggung jawab orang tua, orang dewasa. Tentu dengan proses dan cara yang pas. Agar anak-anak mampu mengubah pandangan. Bahwa membaca bukanlah kegiatan serius lagi membosankan. Tapi membaca harus jadi kegiatan yang bergairah dan menyenangkan.

Bila itu terjadi, maka tradisi baca dan budaya literasi anak pasti terbentuk ... Salam Literasi #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #BudayaLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun