Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tangis Bahagia Anak di Khitanan Massal TBM Lentera Pustaka

30 Juni 2019   13:05 Diperbarui: 30 Juni 2019   21:31 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepedulian sosial itu perlu?

Jangankan biaya khitan, untuk ongkos sehari-hari saja sulit.

Siang itu, tangis anak berkumandang di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di Desa Sukaluyu Kaki Gn. Salak Bogor. Rasa sakit saat dikhitan seketika berubah menjadi tangis bahagia 18 anak-anak dari tiga di desa (Sukaluyu, Sukajaya, Pasir Eurih) yang menjadi peserta khitanan massal TBM Lentera Pustaka pada Sabtu, 29 Juni 2019.

Dibuka oleh Kepala Desa Sukaluyu, Sarip, dan doa yang dibacakan oleh Farid Nabil Elsyarif, alumni SMAN CMBBS Pandeglang yang hafiz 3 juz menjadi tanda dimulainya khitanan massal sebagai wujud tanggung jawab sosial TBM Lentera Pustaka kepada masyarakat, di samping meringankan beban keluarga tidak mampu yang anaknya ingin dikhitan saat liburan sekolah tahun ini.

Sekali lagi, tanggung jawab sosial memang perlu. Apalagi bagi keluarga dan masyarakat yang tidak mampu. Maka uluran tangan para donatur bisa menjadi solusi. Seperti di khitanan massal TBM Lentera Pustaka kali ini. Ada 2 anak yang dikhitan berasal dari kampung yang relative jauh. Datangnya diantar tetangga yang punya motor. Namun pulangnya, ternyata tidak ada kendaraan. Apa pasalnya? Karena tidak ada ongkos. Saat itu pula, anak yang dikhitan pun diantar pulang ke rumahnya. Jangankan biaya khitan, ongkos pun tidak punya.

Ikut hadir dalam acara khitanan massal TBM Lentera Pustaka, Kapolsek Tamansari, koramil dan tokoh masyarakat yang bergabung bersama ratusan warga dan anak-anak di sekitar TBM Lentera Pustaka. Menariknya, Khitanan Massa TBM Lentera Pustaka ini adalah hasil dari kolaborasi bersama para donatur teman pendiri TBM Lentera Pustaka yang sedekah untuk biaya khitan, warga yang menjadi panitia, anak-anak yang mau dikhitan dan masyarakat seluruhnya. Semoga kegiatan rutin 5 tahunan TBM Lentera Pustaka ini menjadi ladang amal semua pihak dan diberkahi Allah SWT.

"TBM Tentara Pustaka bersyukur bisa mewujudkan tanggung jawab sosial kepada masyarakat yanv membutuhkan. Khitanan massal ini menjadi bukti kolaborasi yang luar biasa dalam menegakkan budaya literasi masyarakat sambil bersosial" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka di sela acara.

   

Dalam kesempatan ini, TBM Lentera Pustaka pun menampilkan anak-anak pembaca aktif melakukan senam literasi sebelum khitanan dimulai. Termasuk penampilan orga. Tunggal sumbangan Kepala Desa Sukaluyu yang diminati masyarakat hingga pukul 17.00 WIB. Khitanan massal ini menjadi sangat berkesan karena anak-anak yang dikhitan datang dari desa yang jauh dengan segala keterbatasannya sangat antusias mengikuti khitanan massal yang dilakukan oleh mantri Puskesmas Tamansari.

Seperti diketahui, TBM Lentera Pustaka saat ini memiliki 62 anak pembaca aktif usia sekolah yang rajin membaca seminggu 3 kali. Dengan koleksi lebih dari 3.000 buku bacaan, TBM Lentera Pustaka mengambil peran untuk menegakkan tradisi baca dan budaya literasi di kalangan anak-anak usia sekolah di kampung yanv selama ini jauh dari akses bacaan. Tiap tahun TBM Lentera Pustaka disponsori oleh perusahaan yang menyalurkan CSR ke taman bacaan, di samping memiliki donatur buku yang selalu mendukung budaya literasi.

Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka pun aktif sebagai pegiat literasi yang membagi kisah pentingnya menegakkan budaya literasi di anak-anak dan masyarakat sebagai penyeimbang laju pesatnya era digital. Karena tanpa tradisi baca dan budaya literasi, maka anak-anak akan tergilas zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun