Produktivitas manusia yang rendah. Karena tanpa dukungan literasi maka informasi dan pengetahuan yang diserap pun rendah alias terbatas. Sehingga gagal mengoptimaljan potensi diri dan masyarakatnya.
Pendidikan mudan berhenti atau angka putus sekolah tinggi. Karena tanpa literasi kesadaran akan pentingnya pendidikan tidak dibangun dari dalam diri sendiri melainkan sebatas normatif, bahkan menjadi basis pengangguran.
Kemiskinan yang meluas. Karena literasi rendah menjadi sebab rendahnya kompetensi dan lemahnya akses ekonomi untuk membangun ekonomi kreatif.
Kriminalitas yang meninggi. Tindakan kriminal biasanya terjadi karena kurangnya informasi tentang norma dan nilai yang harus dijunjung tinggi dalam masyarakat. Terlalu banyak tidak tahu norma dan kondisi ekonomi itulah sebab kriminalitas.
Sikap bijak dalam menyikapi informasi dan perilaku komunikasi yang rendah. Hanya literasi rendah yang membuat sulit menyeleksi informasi benar atau tidak, maraknya hoaks dan ujaran kebencian bersumber dari literasi yang rendah, persis seperti yang terjadi di .dia sosial hari ini.
Tentu ada banyak dampak lain dari tingkat literasi yang rendah. Namun dampak yang paling signifikan ada pada 6 dampak di atas.
"Bila kita tarik benang merahnya, dampak fundamental dari rendahnya literasi masyarakat Indonesia bermuara pada enam soal tersebut. Maka, mau tidak mau, semua pihak harus peduli terhadap budaya literasi di Indonesia. Tanpa terkecuali" ujar Syarifudin Yunus, pegiat literasi TBM Lentera Pustaka.
Maka solusinya, literasi harus dijadikan budaya yang dekat dengan masyarakat. Literasi tidak lagi bisa dipandang sebagai wacana atau gerakan. Tapi mendesak untuk diimplementasikan.Â
Caranya, semua pihak harus terlibat dalam praktik dan perilaku literasi; baik dalam mencari atau memberi informasi. Utamanya pemerintah harus mengambil posisi dan peran terdepan dalam  menggerakkan perilaku literasi masyarakat, baik dalam penyediaan infrastruktur maupun sosialisasi.
Literasi bukan hanya kegiatan membaca atau melek huruf. Tapi lebih dari itu, budaya literasi harus mampu menjadi ujung tombak memajukan kehidupan dan kebudayaan masyarakat. Karena masyarakat yang literat adalah masyarakat yang mampu menumbuhkan daya kreatif, daya tahan, dan daya saing sebagai individu maupun organisasi. Literasi hakikatnya bertumpu pada memahami potensi diri lalu bertindak untuk tata kehidupan yang lebih baik. Maka masa depan bangsa ini, ada di tingkat literasi masyarakatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H