Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

TBM Lentera Pustaka Ajarkan Anak-anak Cara PPPK

23 Juni 2019   15:19 Diperbarui: 23 Juni 2019   15:52 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecelakaan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.

Tapi masalahnya, punyakah kita keterampilan untuk melakukan pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan itu? Di situlah pentingnya pertolongan pertama pada kecelakaan. Banyak orang menyebutnya PPPK; tindakan awal dalam menolong sesama, saat terjadi kecelakaan.

Maka untuk memberikan edukasi dan pemahaman lebih dini, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kaki Gunung Salak Bogor menggelar event bulanan bertajuk "Tindakan Menolong Saat Darurat melalui PPPK" oleh Kak Aji, seorang mahasiswa aktivis Pramuka pada Minggu, 23 Juni 2019. Ikut hadir 60 anak pembaca aktif TBM Lentera Pustaka yang belajar secara praktis cara perban, kompres, dan mengangkat korban dalam keadaan darurat.

"Event bulanan TBM Lentera Pustaka kali ini mengajarkan anak-anak agar bisa menolong orang lain dalam keadaan darurat. Karena anak-anak ini ada di kampung dan jauh akses kesehatan, maka PPPK sangat diperlukan. Agar tiap kecelakaan tidak jadi lebih fatal karena mereka tahu cara menanganinya" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka.

Melalui kegiatan ini, anak-anak TBM Lentera Pustaka dilatih untuk bisa menggunakan obat-obatan dalam boks PPPK untuk keperluan pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan secara darurat. Misalnya, bila luka memar maka dapat dilakukan komprs dengan es batu selama 5 menit lalu diusap balsam atau minyak angina untuk melancarkan darah. Begitu pula, cara mengangkat korban yang terletak di jalan melalui penempatan posisi tangan saat mengangkat sehingga lebih efektif.

Saat terjadi kecelakaan dan keadaan darurat, anak-anak pun diajarkan untuk tahu sistematika keadaan darurat, seperti 1) tahu keadaan bahaya dan pertolongan pertama diperlukan, 2) melakukan respon cepat untuk menangani, 3) mengecek tekanan tekanan pada dada, 4) memastikan jalan nafas berlangsung lancar.

Secara prinsip, anak-anak TBM Lentera Pustaka pun diajarkan untuk tidak panic saat terjadi kecelakaan, perlu mengambil tindakan agar korban terhindar dari kecelakaan berikutnya, dan memperhatikan pernafasan dan denyut jantung korban. Agar tiap kecelakaan yang terjadi tidak berdampak fatal pada korbannya.

Seusai event bulanan, seperti biasa di TBM Lentera Pustaka selalu diberikan kupon untuk menikmati jajanan kampus gratis seperti bakso, es cincau yang lewat di depan taman bacaan. Hal ini dilakukan sebagai bagian melatih budaya antre anak-anak secara perilaku nyata.

Patut diketahui, saat ini, TBM Lentera Pustaka memiliki 60 anak pembaca aktif yang sudah terbiasa membaca 5-10 buku per minggu. Dengan koleksi 3.000 buku bacaan, anak-anak di sekitar Kp. Warung Loa Desa Sukaluyu aktif membaca secara rutin 3 hari dalam seminggu. 

Beberapa tradisi unik di TBM Lentera Pustaka, antara lain: adanya senam literasi, salam literasi, doa literasi, dan kegiatan membaca bersuara. Setiap bulan, TBM Lentera Pustaka selalu menyelenggarakan event bulanan untuk memotivasi anak-anak agar lebih gemar membaca, di samping demi tegaknya budaya literasi anak-anak usia sekolah.

Maka ke depan, ajaklah anak-anak untuk lebih banyak membaca dan sedikit menonton televisi. Karena membaca adalah harapan untuk mereka ... #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #BudayaLiterasi

dok.pribadi
dok.pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun