Fitrah, hakikatnya menjadikan manusia yang hari ini lebih baik dari hari kemarin. Orang yang level ketakwaannya lebih baik daripada kemarin. Orang yang fitrah, selalu bersedia kembali ke titik nol, yaitu mereka yang mampu "menahan diri" dari godaan apapun. Agar tidak terbawa nafsu perut, tidak jumawa akibat kekuasaan, tidak menggilai harta dan pangkat jabatan. Â Bahkan secara perlahan, mampu mengurangi rasa cinta dunia. Karena dunia, sungguh menjadi pangkal tolak dari "mengeraskan hati, melemahkan ibadah".
Maka sebagian yang lain bilang, fitrah adalah kewaspadaan.
Agar manusia selalu waspada akan dua hal dalam hidupnya, yaitu DOSA dan KEINGINAN. Tiap manusia harus mampu menghindari DOSA. Karena sifat dosa itu akan selalu bertambah, tidak ada pengurangan.Â
Sama halnya dengan KEINGINAN. Karena keinginan selalu mengundang hawa nafsu dan menjadi sebab manusia terjerembab ke dalam kesesatan. Ingin berkuasa, ingin kaya, ingin mengalahkan orang lain; semua itu sesat maka harus mampu dikendalikan.
Manusia yang kembali ke titik nol adalah fitrah. Karena pasti, manusia itu mampu menghindar dari DOSA sebisa mungkin dan mampu mengelola KEINGINAN tetap terkendali. Tetap berhati-hati dalam hidup. Karena di zaman now, hakikat kehidupan penuh godaan; pilihannya "menggoda atau digoda".
Fitrah itu hakikat. Hidup manusia hakikatnya tiada, kosong atau hampa. Manusia itu sejak lahir, tak bawa apa-apa, tak kuasa apa-apa. Maka kini pun dan menjelang kematiannya, manusia pun tetap bukan apa-apa, bukan siapa-siapa. Maka hanya Allah SWT yang mampu mengisi tiap manusia. Allah SWT yang berkehendak manusia akan jadi seperti apa?
Maka fitrah "kembali ke titik nol", adalah simbol dimulainya "pertarungan" kembali kehidupan manusia. Nol adalah simbol kemenangan bagi penyucian jiwa. Dan semuannya tergantung iman dan takwa si manusianya sendiri.Â
Fitrah di Idul Fitri adalah perjalanan manusia untuk "menemukan" kembali jati dirinya sebagai manusia seperti aslinya, bukan seperti yang bukan manusia. Maka Idul Fitri menjadi momentum untuk mencapai kesucian lahir dan batin. Sebuah proses tazkiyatun nafs, membersihkan jiwa yang pernah dikotori oleh diri manusia itu sendiri. Ikhtiar melapangkan hati untuk menemui orang tua dan orang-orang yang berjasa. Lalu berani meminta maaf dan memaafkan kesalahan orang lain, serta jujur mengakui kesalahan, lalu saling memaafkan itulah fitrah yang paling hakiki. Kembali ke titik nol.
Fitrah adalah kembali ke titik nol. Agar semua yang pernah dan telah beku menjadi cair. Agar kesombongan dan keangkuhan akibat harta dan tahta menjadi sirna. Karena di titik nol, manusia semakin menyadari bahwa dia bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Kembalilah ke titik nol ... SELAMAT IDUL FITRI 1440 H -- Mohon Maaf Lahir dan Batin #TGS #CatatanIdulFitri1440H #Lebaran2019