Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pesan Hari Lansia dan Pentingnya Masa Pensiun

29 Mei 2019   15:29 Diperbarui: 29 Mei 2019   16:12 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Masa tua sakit-sakitan
Keadaan ini terjadi pada pekerja yang seringa tidak peduli pada kesehatan. Akibat tidak bekerja lagi stres, bahkan tidakbpunya uang yang cukup. 

Sakit-sakitan dan mulaui mengalami gangguan kesehatan. Ukurannya, orang ini punya uang pensiun setengah dari gaji saat bekerja. Tapi itu semua habis untuk membiayai pengobatan. Dari 100 orang, mungkin ada 12 orang yang menjalani masa pensiunnya sakit-sakitan.

6. Masa tua miskin
Keadaan ini biasanya terjadi pada pekerja rendahan yang saat bekerja pun gagal menabung untuk masa pensiun. Dia tidak punya gaya hidup tapi juga tidak ikut program pensiun. 

Gaji saat bekerja selalu habis untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Maka wajar saat pensiun, tidak punya penghasilan lagi hingga menjadi sebab miskin. Ukurannya, orang ini sama sekali tidak punya uang di saat pensiun karena tidak bekerja lagi. Dan saat bekerja pun tidak punya tabungan untuk masa pensiun. Tidak ikut program pensiun. Dari 100 orang, ada 28 orang yang di masa pensiunnya jatuh miskin.

Keenam keadaan di masa tua atau masa pensiun di atas, tentu bukan untuk menakutkan. Karena pada dasarnya, kita bisa memprediksi keadaan esok dengan apa yang kita punya hari ini. Memang, masa tua atau masa pensiun bisa jadi masih lama, entah 5 tahun lagi atau 20 tahun lagi. 

Tapi seberapa lama pun masa tua akan tiba, bila kita tidak persiapkan sejak dini maka ketakutan itu akan menjadi nyata. Mau tidak mau, ikhtiar untuk mempersiapkan masa tua atau masa pensiun yang sejahtera menjadi penting dilakukan sekarang. Agar nanti, tidak menjadi beban bagi orang lain.

Enam keadaan di masa tua atau masa pensiun seperti di atas, pasti bisa terjadi pada diri kita, pada siapapun. Masa pensiun mau kaya raya, cukup uang, masih bekerja, bergantung kepada orang lain, sakit-sakitan atau miskin? Semuanya tergantung pada rencana kita, pada kesadaran kita akan pentingnya mempersiapkan masa tua atas masa pensiun dari sekarang.

Riset lain menyatakan bahwa 90% orang Indonesia tidak siap pensiun. Itu pertanda bahwa masa tua atau masa pensiun adalah masa yang menakutkan, mengkhawatirkan. Maka jawabannya, mulailah untuk ikut program pensiun dari sekarang; dengan menyisihkan sebagian uang masa tua, untuk masa pensiun.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Good workers, ketahuilah masa tua atau masa pensiun pasti menghampiri kita.

Kerja pun bukan untuk selamanya. Ibadah yang harus selamanya. Masa tua atau masa pensiun, cepat atau lambat pasti akan dialami setiap orang. Siapapun dan apapun pekerjaannya. Maka menjadi penting hari ini, untuk mempersiapkan masa tua atau masa pensiun. 

Menyadari akan pentingnya mempersiapkan masa tua yang sejahtera, maka salah satu solusinya bisa dilakukan dengan menjadi peserta DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan), program yang menjanjikan manfaat pensiun yang ada di pasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun