Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hikmah Ramadhan, Jadilah Apa Adanya

19 Mei 2019   15:57 Diperbarui: 19 Mei 2019   15:58 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar | Dokpri

Hendak kemanakah kita hari ini? Apakah sedang menuju kesempurnaan?

Sungguh, siapapun yang ingin sempurna itu membosankan. Bosan dari ketidak-aslian. Terlalu sering hidup dalam kamuflase. Penuh kiasan ...

Jadilah diri sendiri, dengan apa adanya.

Karena menjadi diri sendiri itu lebih baik dan lebih istimewa daripada harus memakai topeng agar seperti orang lain. Tak perlu memaksakan gaya hidup, apalagi gaya yang bukan seperti diri kita sendiri.

Jadilah apa adanya.

Menjadi yang seperti aslinya. Sesederhana yang ada pada diri kita itu lebih enak dilihat. Jangan memaksa untuk jadi segalanya, untuk jadi yang disukai orang lain. Apalagi bila itu tidak seperti aslinya.

Maka menjauhlah dari apa yang bukan milik sendiri; yang bukan apa adanya.   Apalagi ingin menjadi diri orang lain ketimbang jadi diri sendiri. Itu bukan "apa adanya" tapi "ada apanya"...

Oleh sebab itu, jadilah kita apa adanya.

Selalu seperti diri sendiri. Menjadi orang yang tidak pernah rendah diri walau tidak punya. Menjadi orang yang tidak tinggi hati di kala memiliki segalanya.

Jadilah apa adanya. Agar kita lebih bisa mencintai apa yang kita miliki daripada mencintai milik orang lain. Karena sungguh, kita ini sudah cukup seperti yang Allah SWT anugerahi sesuai takaran dan porsi yang pas untuk kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun