Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Spirit Move On" Saat Puasa

4 Mei 2019   08:50 Diperbarui: 4 Mei 2019   14:38 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih sederhana lagi. Pakai baju putih, kopiah plus sarungan. Gak apa kok, mulai dari tampilan fisik. Itu tanda kita menghormati bulan puasa. Memulia dengan spirit untuk bisa lebih baik. Baju putih kan simbol kesucian. Kopiah simbol zuhud. Dan sarung lambang kesederhanaan. Walau baru sebatas tampilan fisik, tapi setidaknya sudah ada niat untuk "move on", untuk hijrah ke keadaan yang lebih baik. Tentu dalam urusan ibadah. Sekali lagi mumpung bulan puasa.

Move on itu berubah. Hijrah itu pun bersedia mengubah diri.

Maka harus, ada kesadaran untuk bisa lebih baik. Dalam hal apapun. Apa gak sayang, bulan puasa yang hanya 30 hari terlewatkan dengan sia-sia. Tanpa ada yang membekas untuk 11 bulan berikutnya. Maka puasa, patut dijadikan momentum untuk move on, untuk berhijrah.

Ingat lho, zaman now itu sulit dikontrol. Zaman now itu saking bebasnya, bisa bikin kebablasan. Makanya, puasa itu penting buat menahan diri. Gak usah katakan yang tidak perlu. Apalagi yang sia-sia ...

Maka spirit "move on" di bulan puasa menjadi penting. Agar ada semangat untuk hijrah dan berubah. Karena hidup itu penuh dinamika, penuh kejutan di luar kontrol kita. Move on-lah mumpung di bulan puasa. Seperti kata cendekiawan Muhammad Iqbal, "sekali berhenti, berarti mati." Jangan sampai bulan puasa diperlakukan biasa-biasa saja. Bulan puasa itu istimewa; segalanya dilipatgandakan.

Puasa move on, puasa hijrah.

Mulailah dengan hal-hal yang kecil. Tinggalkan perbuatan dosa. Gak perlu mencaci-maki, menghujat, apalagi membicarakan kejelekan orang lain. Tingkatkan terus ibadah. Agar kualitasnya bisa lebih baik. Karena kita gak pernah tahu, umur kita sampai di mana? 

Jika ada orang yang sulit move on dalam hidupnya.

Itu bukan soal dia gak mampu melupakan. Tapi lebih disebabkan karena sulit menerima kenyataan. Sehingga jalan untuk berubah dan hijrah jadi hampir tertutup. Jadi puasa move on itu sederhana. Tanamkan niat untuk berubah menjadi lebih baik, lalu segera melaksanakannya.

Puasa itu momentum move on.

Bersedia untuk berubah di bulan puasa. Selalu ikhtiar dan berdoa untuk mencari cara menuju kehidupan yang lebih baik, lebih bermanfaat buat agama dan orang lain. Bukan malah sebaliknya, berpikir buruk dan penuh keluh-kesah di bulan puasa. Kelauhan itu ibarat "air mengalir", gak ada habisnya. Gak dicari saja ada apalagi dicari-cari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun