Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rayakan Pesta Demokrasi, Mahasiswa Unindra Hadirkan Kumpulan Cerpen "Aku Salah Mencintaimu"

17 April 2019   07:46 Diperbarui: 17 April 2019   08:09 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku Salah Mencintaimu ....

Barangkali kamu yang tak pernah mau belajar, dan enggan mengakui bahwa sikapmu memang salah.

Begitulah teks penyadaran tentang pentingnya sikap politik yang disajikan dalam Kumpulan Cerpen "Aku Salah Mencintaimu" karya bersama mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI yang dibimbing oleh Syarifudin Yunus sebagai dosen pengampu mata kuliah Menulis Kreatif.

Kumpulan cerpen ini akan diluncurkan pada Sabtu, 18 Mei 2019 di Kampus B Unindra Gedong sebagai "perlawanan kreatif" terhadap kampanye negatif dan reaksi yang berlebihan terhadap pesta demokrasi di Indonesia. Cara sederhana namun beda yang disajikan mahasiswa dalam menyikapi realitas politik pasca pilpres 2019 dalam bentuk cerita pendek.

"Aku Salah Mencintaimu, merupakan kumpulan cerpen kaum milenial Indonesia dalam merayakan pesta demokrasi. Saya mengajarkan mahasiswa agar bersikap kritis dan skeptis dalam menyikapi hiruk-pikuk dunia politik melalui cerita pendek" ujar Syarifudin Yunus, Dosen Unindra yang tengah menempuh studi S3 Manajemen Pendidikan di Pascasarjana Universitas Pakuan Bogor.

Kumpulan Cerpen "Aku Salah Mencintaimu" menekankan pentingnya bersikap realistis dalam pilpres. Agar bangsa Indonesia tidak terjebak pada politik adu domba atau politik birahi kekuasaan. Pemilu atau pilpres adalah alat demokrasi dalam memilih pemimpin bangsa. Sehingga jangan sampai ada stigma seolah-olah bangsa Indonesia bobrok. Lalu menjadi sebab dibolehkannya ujaran kebencian, hinaan, makian, hoaks atau fitnah.

Masyarakat Indonesia patut bersyukur atas keadaan bangsanya. Paling minimal, di negeri ini, siapapun boleh ber-ekspresi dan bebas bicara apa saja. Sementara di bangsa lain, belum tentu diperbolehkan.

Maka sebagai reaksi kreatif di tengah memanasnya suhu politik di Indonesia, mahasiswa Unindra berhasil menuangkan pikirannya melalui cerpen. Agar tidak terjebak pada perhelatan kebencian, hujatan dan sejenisnya. Banyak orang tak mau belajar dan enggan mengakui bahwa sikap yang diambilnya memang salah.

Politik bukanlah segalanya. Politik hanya realitas yang harus dijalani. Salah mencintai, bisa terjadi pada siapapun pada setiap manusia. Seperti halnya cinta, kadang kebencian itu berkobar karena hal-hal kecil lalu menjadi sebab kemusnahan. Maka hapus nama itu dari hidup, karena aku salah mencintaimu ...

Menulis kreatif adalah perbuatan, bukan pelajaran. Dari proses pembelajaran di kelas, buku ini tersaji dengan cara yang berbeda. Kumpulan Cerpen "Aku Salah Mencintaimu' merupakan bagian dari proses menulis kreatif yang dialami mahasiswa secara langsung, saat kuliah.

Mahasiswa Unindra percaya bahwa belajar sastra harus dimulai dan berakhir dari yang tertulis. Maka sikap politik setelah pilpres, adalah penting untuk tetap menjaga persatuan dan membangun motivasi untuk tetap maju ke depan. Agar bangsa ini bisa menjadi saksi perjalanan kehidupan masyarakatnya. Sehingga janga sampai ada kata "aku salah mencintaimu...." Salam Menulis Kreatif #TGS #MenulisKreatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun