Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dosen Unindra Kelola Taman Bacaan Berkonsep Edutainment

30 Maret 2019   07:49 Diperbarui: 30 Maret 2019   08:22 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Intinya, taman bacaan bukan hanya menjadi tempat membaca anak-anak atau masyarakat. Tetapi, taman bacaan harus bisa menjadi "motor penggerak" aktivitas sosial dan kemasyarakatan di mana taman bacaan beroperasi.  Oleh karena itu, "TBM-edutainment", memadukan edukasi dan entertainment. 

Konsep "TBM-edutainment" yang diterapkan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka pada dasarnya untuk menjadikan taman bacaan sebagai tempat yang menyenangkan dan menarik, di samping tetap membangun tradisi baca anak-anak. TBM-Edutainment bertumpu pada 8 cara beda dalam mengelola taman bacaan, yaitu:

1.Selalu "senam -- salam - doa literasi" sebelum jam baca. Sebagai simbol semangat untuk membaca, anak-anak di TBM Lentera Pustaka selalu melakukan "senam literasi", "salam literasi" dan "doa literasi" sebelum membaca. 

2. Selalu ada event bulanan. Dengan menghadirkan "tamu dari luar" untuk ber-interaksi dan memotivasi anak-anak agar rajin membaca. Pengisi acara event bulanan ini bisa pemain band, guru pramuka, pesulap, pendongeng, motivator, dai cilik, pelukis, dan sebagainya. Hebatnya, "tamu dari luar" pengisi acara event bulanan ini tidak dibayar sama sekali, sebagai bentuk kepedulian sosial mereka terhadap peningkatan tradisi baca dan budaya literasi anak-anak.

3. Pesta "jajajan kampung" gratis. Setiap bulan menggelar pesta "jajanan kampung" gratis. Semua anak yang membaca bisa menikmati jajanan kampung dari pedagang keliling yang lewat sepeti cilok, bakso, cakwe untuk memotivasi agar anak-anak untuk rajin membaca.

4. Laboratorium Baca tiap hari Minggu. Sebuah aktivitas membaca di alam (sungai, kebun, jalan, dsb) sambil diajarkan "cara memahami isi bacaan" melalui teknik metaforma yang langsung dipimpin oleh pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka, Syarifudin Yunus.

5. Tersedia WiFi gratis. Setiap hari Sabtu dan Minggu, TBM Lentera Pustaka menyediakan WiFi gratis bagi anak-anak yang rajin membaca. Di samping memberi akses internet, WiFi gratis disiapkan sebagai bagian dari program untuk memberikan pengajaran "internet sehat", di samping sebagai media belajar berbasis internet seperti nonton youtube, googling konten, dan kisah motivasi anak-anak.  

6. Anugerah pembaca terbaik setiap bulan. Setiap bulan ada anugerah "pembaca terbaik bulanan" kepada anak yang rajin datang saat "jam baca" seminggu 3 kali dan mampu memahami isi bacaan dengan baik. Pembaca terbaik selalu mendapatkan "piala khusus" dari TBM Lentera Pustaka.

7. Zona baca hijau "1.000 tanaman polybag". Untuk menciptakan tempat membaca yang lebih luas, TBM Lentera Pustaka pun melakukan inisiasi "zona baca hijau -- 1.000 tanaman polybag" yang diletakkan di sepanjang jalan menuju TBM. 

8.Mengusung motto #BacaBukanMaen. Sebagai wujud keseimbangan antara perilaku membaca dan bermain. Hal ini dilakukan sebagai bagian untuk membentuk budaya "cinta buku cinta bacaan" kepada anak-anak yang selama ini "jauh dari akses buku".

"Konsep TBM-Edutainment saya gagas untuk TBM Lentera Pustaka agar mampu menjadikan TBM sebagai center dari edukasi dan entertainment untuk anak-anak. Hal ini sebagai penyesuaian terhadap era digital dan milenial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun