Timbulnya masalah Bahasa di dunia politik, sungguh menjadi bukti ketidakpedulian kita terhadap Bahasa Indonesia itu sendiri, Bahasa yang gagal menjadi "tuan rumah budaya' di negerinya sendiri. Â Maka wajar, kita lebih memilih bahasa yang berbeda. Bukan memilih bahasa yang mempersatukan. Inilah tantangan besar pembelajaran kesantunan berbahasa. Untuk mengembalikan cara berkomunikasi yang lebih sejuk, berbudaya, dan sikap santun.
Pembelajaran kesantunan berbahasa penting untuk ditegakkan kembali. Bertutur kata baik tanpa tendensi, tanpa kebencian. Agar lebih bisa menghargai dan menghormati mitra bicara. Berbahasa yang santun adalah berbahasa yang lugas namun tetap bertahan pada diksi yang baik dan sesuai etika. Sungguh, bahasa politik dan bahasa media sosial hari ini sangat membutuhkan kesantunan... #TGS #BahasaSantun #BahasaIndonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H