Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Pers Nasional, Mahasiswa Unindra Luncurkan Buku Jurnalistik Investigatif

10 Februari 2019   15:15 Diperbarui: 10 Februari 2019   15:34 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam memperingati Hari Pers Nasional, 9 Februari 2019, Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) meluncurkan buku "Jakarta Di Atas Kertas", sebuah karya jurnalistik investigatif tentang realitas kota Jakarta. Buku ini pun didedikasikan sebagai hadiah kepada para wartawan dan pegiat jurnalistik, di samping perlawanan terhadap maraknya berita bohong atau hoaks. Akibat banyaknya informasi yang tidak mau dicek dan diselidiki kebenarannya.

"Buku Jakarta Di Atas Kertas adalah reaksi mahasiswa akan pentingnya menyajikan informasi yang akurat dan valid. Maka diperlukan budaya investigasi, budaya terjun ke lapangan untuk melihat fakta. Hoaks itu kian marak karena kita malas investigasi, malas menyelidiki kebenarannya" Syarifudin Yunus, Dosen Pengampu mata kuliah Jurnalistik Pendidikan Bahasa Indonesia Unindra di sela acara peluncuran di TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor.

Buku "Jakarta Di Atas Kertas" merupakan laporan investigasi 120 mahasiswa peserta mata kuliah Jurnalistik untuk mengungkapkan fakta yang terjadi di lapangan. Investigasi dibuktikan menjadi cara mengungkap fakta yang tersembunyi menjadi terang. Untuk menegaskan pentingnya budaya "terjun ke lapangan", melihat fakta lalu dituliskan.

Maraknya hoaks bahkan ujaran kebencian saat ini diyakini banyak orang yang tidak tahu fakta sebenarnya, tidak mau mengecek informasi ke lapangan. Tapi malah membagikan atau mengomentasi informasi yang tidak valid. Malas investigasi, malas menyelidiki kebenaran suatu informasi. Maka hari ini, penting mengajarkan prinsip investigasi jurnalistik kepada mahasiswa dan kaum milenial. Agar tidak terlalu mudah bikin hipotesis, bikin prasangka. Agar mau "tabayun" untuk investigasi dan membuktikan kebenaran informasi.

"Di mata kuliah Jurnalistik ini, kami dituntuk untuk menyelidiki problematika yang terjadi di Jakarta ke lapangan secara langsung. Setelah itu kami buat beritanya sehingga bisa diterbitkan secara bersama-sama ke dalam buku ini. Kuliah Jurnalistik ini, kami diajarkan proses dari mencari, menulis, dan mempublikasikan berita investigasi" ujar Burhan, mahasiswa semester V Unindra yang ikut menulis Jakarta Di Atas Kertas.

Bertepatan dengan Hari Pers Nasional, investigasi berita memang langka. Sementara hoaks malah jadi primadona bagi segelintir orang dalam berbagi informasi. Maka untuk membuktikannya, sangat diperlukan investigasi. Kesadaran untuk menyelidiki berita. Sebagai tanggung jawab sosial untuk meluruskan suatu informasi. Agar lebih berani menguak fakta yang sebenarnya.

Mahasiswa Unindra, melalui buku "Jakarta Di Atas Kertas" memberi sinyal akan pentingnya investigasi sebelum berkomentar. Bila merasa ada yang janggal maka telusuri dulu secara langsung. Karena investigasi berita yang baik, spiritnya untuk mengungkap fakta yang benar bukan menebar informasi yang menyesatkan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Investigasi, penyelidikan bukan hanya proses. Tapi bisa jadi "lawan" terhadap berita bohong atau hoaks yang kerap dijadikan alat propaganda untuk meraih kekuasaan. Mahasiswa sebagai anak-anak muda punya tanggung jawab sosial untuk menyuarakan pentingnya informasi yang akurat dan valid. Karena investigasi bagian dari ikhtiar mengungkap kesaksian dan bukti secara fisik dari suatu masalah atau berita, di samping menyajikan fakta yang gelap menjadi terang.

"Setelah belajar di kelas, buku ini menjadi bukti keberanian mahasiswa untuk terjun ke lapangan dan melawan hoaks. Lalu mereka menuliskan menjadi berita. Saya bangga karena mahasiswa mau terjun ke lapangan. Dan menuliskan infomasi yang terjadi sebenarnya. Maka investigasilah stiap informasi yang belum akurat" tambah Syarifudin Yunus, yang telah mengajar lebih dari 24 tahun dan tengah menempuh S3 di Pascasarjana Unpak.

Buku "Jakarta Di Atas Kertas" adalah cara anak muda melawan hoaks, tentang potret kota Jakarta. Karena semua yang terjadi di atas kertas, dikemas dan ditulis berdasarkan penyelidikan langsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun