Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Pernah Berhenti Belajar, Spirit Mahasiswa S3 MP Unpak

2 Februari 2019   11:09 Diperbarui: 2 Februari 2019   12:01 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ada ungkapan "dia cukup pintar", itu buat siapa?


Bila kita percaya bahwa pintar atau cerdas itu tanpa batasan. Maka tidak ada kata "cukup" untuk menjai pintar, untuk meraih ilmu. Maka, jangan pernah berhenti untuk belajar. Belajar dan belajarlah selalu.


Setiap hari, selalu ada pengetahuan baru untuk dipelajari. Selalu ada ilmu yang menjadi sebab manusia harus berubah, harus ber-adaptasi. Belajar itu menyadarkan. Bahwa "di luar sana" berubah dan berdinamika. Lalu, mengapa kita merasa cepat puas dalam belajar?

Kita sering lupa. Menyia-nyiakan waktu kini jadi gaya hidup baru. Bahkan tidak sedikit dari kita yang lebih suka mengintip laju orang lain. Bukannya berpikir untuk selalu bisa meng-upgrade diri, untuk membelajarkan diri sendiri.

Bila itu terjadi, maka wajar kita jadi pecundang yang kalah pada sebuah pertarungan.

Dalam konteks itulah, mahasiswa S3 Kelas 2018 Reg. 2 Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Pakuan (Unpak) menghangatkan diskusi dalam presentasi kuliah "Pengembangan Teori dan Praktik Kepemimpinan Pendidikan" yang diampu oleh Prof. Dr. Thamrin Abdulllah, M.Pd. Tampil sebagai penyaji Kelompok "Winner" yang terdiri dari Syarifudin Yunus, Sri Rohayati, Nur Haris Effendi, Simon Yigibalom, Bakri Tanjung, Proklawati Jubilea, dan Nanik Indah Setyani yang membawakan materi "Learning Organization and Organization Redesign".


Melalui diskusi ini, mahasiswa kandidat doktor Manajemen Pendidikan ini menyuarakan pentingnya organisasi pembelajaran di manapun utnuk 1) menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, 2) membangun budaya belajar yang optimal, 3) mengembangkan sumber daya manusia secara optimal, dan 4) mampu men-mentransformasi organisasi secara berkelanjutan.
Maka dapat disimpulkan, siapapun jangan berhenti belajar. 

Karena belajar mampu memberdayakan manusia, di samping hidup hanya bisa terasa menyenangkan bila kita pun mau dan bersedia untuk terus berkembang.


Momentum diskusi kepemimpinan pendidikan ini pula yang menjadi spirit mahasiswa S3 Kelas 2018 Reg 2 Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak untuk menyelesaikan studi sebagai doktor pendidikan pada tahun 2021 mendatang. Karena jangan pernah berhenti untuk belajar...


Jangan pernah berhenti untuk belajar. Sementara hidup tak pernah berhenti untuk memberi pelajaran kepada kita .... #S3PascaUnpak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun