Ingsun Titip Tajug Lan Fakir Miskin; Ajaran Filosofis Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah adalah salah satu dari wali songo. Beliau dikenal sebagai wali yang punya kepemimpinan dan ketauladan panutan dalam bertindak dan berperilaku.
Salah satu ajaran filosofis Sunan Gunung Jati yang masih relevan dalam kehidupan masyarakat saat ini adalah "Ingsun Titip Tajug Lan Fakir Miskin".Â
Pertama, ingsun titip tajug. Intinya, selalu memelihara tajug atau tempat ibadah. Masyarakat diimbau selalu dekat dengan masjid atau rumah ibadah dan jangan pernah meremehkannya sedikitpun. Apalagi melupakannya. Karena rumah ibadah bisa menjadi "jalan terang" dalam menjalani kehidupan.
Baca juga :Â Filsafat Membantu dalam Berpikir Kritis Secara Mendasar dan Sistematis
Kedua, ingsun titip fakir miskin. Intinya, tiap manusia harus tetap peduli dan mau membantu sesama khususnya fakir miskin. Karena fakir miskin adalah simbol kesinergian hubungan antara sesama manusia (hablum minannas).
Baca juga : Filsafat Umum (Kepedulian Manusia dalam Menumbuhkembangkan Potensi Berpikir Kritis)
Lima larangan dalam Ma Lima tersebut adalah: