Mabuk yaitu mabuk minuman keras, termasuk terlalu mabuk akan dunia.
Main yaitu berjudi
Maling yaitu perbuatan mencuri, termasuk korupsi yang merupakan mencuri uang rakyat.
Lima perilaku di atas adalah perilaku jahat. Apabila lima larangan tersebut dilakukan maka akan membawa hidup menjadi sial dan mengakibatkan kerugian diri dan masyarakat atau orang lain.
Selain falsafah hidup, Sunan Gunung Jati dikenal sebagai yang punya kemampuan manajerial yang luar biasa. Beliau tidak mengenal lelah untuk melakukan perjalanan dakwah yang dibarengi dengan kemampuannya mendialogkan universalitas Islam dengan nilai-nilai budaya lokal. Itulah kunci sukses dari Sunan Gunung Jati.Â
Baca juga : Semut Ireng Beranak Sapi : Khazanah Filsafat Jawa
Hebatnya lagi, jalan politiknya sebagai raja bukan untuk memperkuat kedudukan dengan ambisi-ambisi pribadi demi meraih kuasa duniawi, tetapi semata-mata sebagai sebuah jalan agar Islam semakin kuat kedudukannya di bumi Nusantara dengan strategi  hikmah, mau'izhah hasanah atau keteladanan untuk masyarakat umum serta mujdalah atau dialog untuk kalangan intelek yang dibarengi keikhlasan yang sangat tinggi.Â
Maka kini saatnya, masyarakat meresapi kembali falsafah hidup yang diajarakan Sunan Gunung Jati. Tentu, untuk kebaikan di dunia maupun akhirat.
Karena hakikatnya "wong urip iku mung mampir ngombe". Bahwa orang hidup itu hanyalah istirahat sejenak untuk minum. #SunanGunungJati #FalsafahHidup
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H