Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengenal Ajaran Filosofis Sunan Gunung Jati

18 Januari 2019   15:42 Diperbarui: 7 Juli 2021   18:57 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mabuk yaitu mabuk minuman keras, termasuk terlalu mabuk akan dunia.

  • Main yaitu berjudi

  • Maling yaitu perbuatan mencuri, termasuk korupsi yang merupakan mencuri uang rakyat.

  • Lima perilaku di atas adalah perilaku jahat. Apabila lima larangan tersebut dilakukan maka akan membawa hidup menjadi sial dan mengakibatkan kerugian diri dan masyarakat atau orang lain.

    Selain falsafah hidup, Sunan Gunung Jati dikenal sebagai yang punya kemampuan manajerial yang luar biasa. Beliau tidak mengenal lelah untuk melakukan perjalanan dakwah yang dibarengi dengan kemampuannya mendialogkan universalitas Islam dengan nilai-nilai budaya lokal. Itulah kunci sukses dari Sunan Gunung Jati. 

    Baca juga : Semut Ireng Beranak Sapi : Khazanah Filsafat Jawa

    Hebatnya lagi, jalan politiknya sebagai raja bukan untuk memperkuat kedudukan dengan ambisi-ambisi pribadi demi meraih kuasa duniawi, tetapi semata-mata sebagai sebuah jalan agar Islam semakin kuat kedudukannya di bumi Nusantara dengan strategi  hikmah, mau'izhah hasanah atau keteladanan untuk masyarakat umum serta mujdalah atau dialog untuk kalangan intelek yang dibarengi keikhlasan yang sangat tinggi. 

    Maka kini saatnya, masyarakat meresapi kembali falsafah hidup yang diajarakan Sunan Gunung Jati. Tentu, untuk kebaikan di dunia maupun akhirat.

    Karena hakikatnya "wong urip iku mung mampir ngombe". Bahwa orang hidup itu hanyalah istirahat sejenak untuk minum. #SunanGunungJati #FalsafahHidup

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
    Lihat Filsafat Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun