Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Teknik Dyadic Essay dalam Peningkatan Kemampuan Menulis Ilmiah Mahasiswa Unindra

17 Januari 2019   23:36 Diperbarui: 17 Januari 2019   23:42 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemampuan menulis ilmiah mahasiswa cenderung kurang memadai. Mahasiswa merasa mengalami kesulitan dalam menuangkan ide dan gagasan dalam konteks ilmiah. 

Observasi yang dilakukan pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Semester VII Universitas Indraprasta PGRI terlihat gejala kurang aktifnya aktivitas menulis ilmiah mahasiswa akibat rendahnya kegiatan produktif dalam penulisan, di samping kurangnya penguasaan terhadap kemampuan menulis. Sebagian besar mahasiswa masih bergantung pada temannya, ketika diberi tugas hanya beberapa mahasiswa yang bekerja dan mengerjakan

Adanya bimbingan dari dosen untuk menyelesaikan karya ilmiah menjadi hal perlu dilakukan. Timbulnya rasa kebosanan mahasiswa terhadap proses perkuliahan pun menjadikan mahasiswa kurang antusias. Maka pembelajaran menulis ilmiah membutuhkan terobosan dan kegiatan belajar yang lebih bervariasi.

Salah satu upaya yang bisa digunakan oleh dosen untuk meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang kooperatif. Isjoni (2011:20), menyatakan pembelajaran kooperatif sebagai suatu pendekatan mengajar di mana mahasiswa bekerja sama di antara satu sama lain dalam kelompok belajar yang kecil untuk menyelesaikan tugas individu atau kelompok yang diberikan oleh dosen. Kerja sama dalam kelompok sebagai salah satu proses pembelajaran yang diharapkan mahasiswa menjadi lebih aktif.

Model pembelajaran kooperatif tipe Structured Dyadic Methods pada dasarnya dapat diterapkan oleh dosen dalam kegiatan perkuliahan menulis ilmiah. Structured Dyadic Methods (SDM) adalah sistem berpasangan, yang menekankan kerjasama. Salah satu mahasiswa menjadi tutor dan mahasiswa lainnya menjadi anggota. 

Tutor mengajarkan materi dan kuis kepada anggotanya. Ketika anggota tidak bisa menjawab kuis, maka tutor mencoba mencari alternatif untuk membantu mendorong angggotanya berfikir lagi, yang  dilakukan secara bergantian.

Model Structured Dyadic Methods diduga dapat meningkatkan kemampuan menulis ilmiah mahasiswa sebagai indikator keberhasilan mata kuliah menulis ilmiah maka perlu penelitian dengan judul "Peningkatan Kemampuan Menulis Ilmiah melalui teknik Dyadic Essay pada Mahasiswa Unindra Semester VII"

Penelitian ini dibatasi kurangnya aktivitas mahasiswa dalam kemampuan menulis ilmiah sehingga menyebabkan hasil yang didapat oleh mahasiswa rendah serta masih sedikitnya penelitian metode Structured Dyadic Methods (SDM). Bagaimana peningkatan kemampuan menulis ilmiah mahasiswa melalui teknik Dyadic Essay?

Model pembelajaran akan berpengaruh terhadap proses kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran mempunyai peranan sangat penting dalam menentukan kualitas pembelajaran dan lebih merangsang untuk menyeleksi mahasiswa lebih aktif dalam meningkatkan kecakapan sosial yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa (Rofiq, Widodo, Fajartanni, 2014:2).

Salah satunya dapat ditempuh melalui model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang diterapkan pada universitas, karena pada dasarnya model pembelajaran kooperatif berpusat pada mahasiswa (student center). 

Etin (2005:5) pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang membantu mahasiswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama diantara sesama anggota kelompok akan meningkatkan motivasi, produktivitas, dan perolehan belajar.

Pembelajaran kooperatif juga mendorong peningkatan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan berbagai permasalahan yang ditemui selama pembelajaran, karena mahasiswa dapat bekerjasama dengan mahasiswa lain dalam menemukan dan merumuskan alternatif pemecahan masalah materi mata kuliah yang dihadapi. 

Keberhasilan belajar menurut model pembelajaran ini bukan semata-mata ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan belajar itu akan semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok belajar kecil yang terstruktur dengan baik. Melalui belajar dari teman sebaya dan di bawah bimbingnan dosen, maka proses penerimaan dan pemahaman mahasiswa akan semakin mudah dan cepat terhadap materi yang dipelajari.

Salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif adalah Structured Dyadic Methods (SDM). Menurut Huda (2011:127) Strucured Dyadic Methods adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang hanya melibatkan dua anggota saja dalam satu kelompok (berpasangan) dan meggunakan teknis yang terstruktur. 

Metode ini, satu mahasiswa bertindak sebagai "dosen" dan mahasiswa lain berperan sebagai "mahasiswa". Structured Dyadic Methods ini memiliki 2 metode, yaitu Classwide Peer Tutoring (CPT) dan Reciprocal Peer Tutoring (RPT). Kedua metode ini melibatkan pasangan tutor (peer tutors). Seorang mahasiswa berperan sebagai "tutor" (tutor) dan mahasiswa lain sebagai "yang ditutor" (tutee).

Model pembelajaran kooperatif adalah Structured Dyadic Methods (SDM)sangat mungkin diterapkan dalam mata kuliah menulis ilmiah. Karena dengan menulis, mahasiswa dituntut mampu  mengekspresikan  gagasan,  perasaan,  dan  pengalaman dengan menggunakan tulisan yang dapat dipahami pembaca dan sesuai dengan tujuannya. 

Menurut Akhadiah (2007:21), kemampuan menulis adalah suatu kemampuan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran, pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang jelas, runtut, ekspresif, bisa dibaca dan mudah dipahami oleh orang lain, kemampuan yang bersifat aktif dan produktif di dalam menghasilkan tulisan yang diperoleh melalui proses pembelajaran dan latihan secara terus-menerus. 

Sedangkan karya ilmiah merupakan artikel yang diperoleh sesuai dengan sifat ilmiah dan didasarkan pada observasi, evaluasi, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan bahasa bersantun dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya (Eko Suliso M; 1995:11).

Mengacu pada logika berpikir di tasa, maka dapat dimunculkan hipotesis tentang ada tidaknya   pengaruh  yang  signifikan penggunaan dyadic essay terhadap kemampuan menulis ilmiah pada mahasiswa Semester VII Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI?

Berdasarkan angket yang disebarkan kepada 31 mahasiswa, diperoleh bahwa 69,70% mahasiswa mengakui  teknik dyadic essay tergolong efektif dan sesuai diterapkan pada  mata kuliah menulis ilmiah. 

Mahasiswa pun memiliki kesempatan untuk diskusi dan tanya jawab mencapau 63,63% dengan teknik dyadic essay. Bahkan lebih dari itu, 94% mahasiswa menyatakan teknik dyadic essay dapat  memperkaya  pengetahuan  serta  keterampilan menulis ilmiah, di samping 91% menyatakan teknik dyadic essay sangat membantu dalam  memberikan  informasi  cara  untuk  menulis  skripsi  yang sesuai  dengan  yang  diinginkan dan 96% setuju teknik dyadic essay dapat membantu mahasiswa  dalam  menulis  karya  ilmiah. Maka dapat disimpukan bahwa mahasiswa memang sangat terbantu dengan adanya teknik dyadic essay dalam mata kuliah menulis ilmiah.

Penelitrian ini pun diperkuat dengan hipotesis alternatif diterima sedangkan hipotesis nol di tolak. Ini berarti, terdapat pengaruh yang positif dari teknik dyadic essay terhadap kemampuan menulis karya ilmiah mahasiswa, dengan nilai . Sementara hasil uji korelasi pengaruh teknik dyadic essay terhadap kemampuan menulis ilmiah diperoleh nilai r = 0,655.  

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka diperoleh nilai korelasi antara mata kuliah bimbingan penulisan skripsi dan kemampuan menulis karya ilmiah oleh mahasiswa/mahasiswi sebesar 0,655, yang berarti terdapat pengaruh yang cukup dari teknik dyadic essay terhadap kemampuan menulis mahasiswa semester VII.

Dyadic essay sebagai salah satu model pembelajaran kooperatif yang hanya melibatkan dua anggota saja dalam satu kelompok (berpasangan) dan menggunakan teknis yang terstruktur terbukti dapat meningkatkan kemampuan menuis ilmiah yang dimiliki mahasiswa. Menulis ilmiah sebagai kemampuan menuangkan gagasan yang bersifat logis, sistematis, dan objektif dapat dilatih melalui teknik dyadic essay. 

Mahasiswa akan lebih mudah dalam menemukan permasalahan yang perlu dicari jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Melalui proses teoretik dan pengajuan hiptesi pada akhirnya mahasiswa pun meneliti dan menindaklanjuti setiap gejala secara logis dan sistematis sehingga menjadi dasar dalam menarik kesimpulan dan rekomendasi. Kesimpulan yang menjadi proses akhir dalam analisis dan telaah terhadap suatu masalah yang diteliti.

Mahasiswa pun mampu memhami bahwa penulisan karya ilmiah harus dilandasi dengan pengumpuian data dari kenyataan tentang masalah yang diteliti. Berdasar fakat yang ada di lapangan dan data yang mendukung pada akhirnya mahasiswa dapat menuangkan ke dalam karya ilmiah yang runtut dan memenuhi kaidah ilmiah.

Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang cukup dari teknik  dyadic essay terhadap kemampuan menulis karya ilmiah mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Semester VII Universitas Indraprasta PGRI. Hal ini terbukti dari hasil analisis korelasi, diperoleh nilai koefisien r sebesar 0,655 yang berarti mempunyai pengaruh yang cukup. Teknik dyadic essay terbukti lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menulis ilmiah. 

Mahasiswa dengan tingkat kreativitas tinggi mempunyai kemampuan menulis yang lebih baik sehingga ada interaksi antara teknik dyadic essay dan kreativitas dalam pembelajaran menulis ilmiah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun