Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hai Abi dan Umi, Biarkan Anak Kita Sekolah Berasrama

7 Januari 2019   01:23 Diperbarui: 7 Januari 2019   01:36 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri
Abi dan Umi, biarkan anak kita sekolah di asrama.

Karena saya sudah merasakan dan melihat sendiri. Di boarding school, pendidikan tidak hanya dilihat dari soal akademis atau kepintaran anak semata. Tapi ada ajaran moral, iman dan akhlak anak-anak yang dididik secara khusus sehingga menjadi kebiasaan baik. Mereka tumbuh menjadi anak-anak yang karakternya kuat, daya juangnya tinggi dan yang paling penting kemandirian yang luar biasa. Jujur saja, zaman now begini, di mana ada anak yang setiap jelang Maghrib sudah ada di masjid sambil latihan menghafal Al Quran, dimana coba? Kebiasaan dan perilaku baik seperti itu, pasti hanya terjadi pada anak-anak yang sekolah di boarding school.

Sekolah di asrama atau boarding school sama sekali tidak lazim bila dibandingkan anak-anak kebanyakan atau pada umumnya. Mereka bukan hanya mampu hidup mandiri. Tapi ritme kehidupan hariannya sangat terjadwal, dari sejak subuh hingga makan malam setelah sholat Isya. Sebagai orang tua, saya pun banyak belajar pada anak-anak itu di saat mengantar ke SMAN CMBBS sebulan sekali. Tentu saya semakin bersyukur, karena anak saya di SMAN CMBBS, sama sekali tidak dikenakan biaya selama 3 tahun ini alias gratis. Karena SMAN CMBBS adalah sekolah negeri yang dibiayai oleh APBN Provinsi Banten dan menjadi kawah candradimuka dalam mendidik anak-anak yang berkualitas, baik secara akademik maupun karakter-religius. Wajar untuk masuk ke SMAN CMBBS sangat ketat. (https://www.kompasiana.com)

Sekali lagi Abi dan Umi, biarkan anak kita sekolah di asrama.

Abi sibuk, memang apa sih yang bisa dilakukan anak kita. Umi biarpun di rumah, memang kontrol seperti apa yang bisa dilakukan ke anak? Semua itu keadaan yang sulit dijawab oleh orang tua zaman now. Hanya di boarding school, Abi dan Umi serta orang tua lainnya, bisa tenang dan tentram dalam mengikuti kegiatan belajar dan pendidikan anak-anak kita. Mereka bukan generasi yang ditempa secara akademis semata. Tapi juga mumpuni dari sisi keimanan dan akhlakul karimah. Mereka anak-anak yang punya mentalitas hebat, mandiri, dan tanpa dididik orang tuanya pasti bisa jadi "anak yang seperti dirinya sendiri" bukan anak-anak yang dibesarkan oleh smartphone, televisi, tongkrongan atau pergaulan yang tidak jelas.

dokpri
dokpri
Asal tahu saja buat Abi dan Umi, serta orang tua.

Zaman now bikin anak pintar gampang Bikin anak gaul pun mudah. Tapi sangat sulit mencetak anak-anak yang berkarakter, mandiri, dan punya akhlakul karimah. Rumus anak zaman now buat orang tua itu sederhana "Gaul boleh, Pintar silakan. Tapi harus tetap soleh atau solehah". Itu saja prinsipnya dalam mendidik anak.

Nah, bila Abi dan Umi atau orang tua tua tidak mampu mendidik anak menjadi soleh atau solehah. Maka, biarkan anak kita sekolah di asrama.

Karena anak-anak yang sekolah di asrama atau boarding school; merekalah para zurriyyah qurrota a'yun; anak-anak yang menyenangkan hati. Dan yang paling penting, "Mereka adalah anak-anak muda yang memenuhi janjinya kepada Allah SWT" (QS 13:20).

Udah dulu ya Abi dan Umi, semoga berkenan... salam dari Abi yang anaknya ada di boarding school #TGS #SMANCMBBS #BoardingSchool

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun