Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Politik Rileks agar Narasinya Positif

29 Desember 2018   06:58 Diperbarui: 29 Desember 2018   07:09 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Rileks aja dulu. Gak usah kayak politik. Bawaannya terlalu serius, pengennya nyolot mulu. Santai ajalah, tidur-tidur dulu di alam terbuka. Ngaso biar gak tegang. Gak usahlah terlalu serius. Allah udah tahu kok kita ini siapa?

Rileks aja. Gak usah banyak celoteh yang gak guna. Kalo mau berisik urusan akhirat aja. Kita itu disuruh ingat mati, ukan ingat-ingat siapa presidennya? 

Rileks aja. Santai. Agar tetap sejuk di tempat yang panas. Agar tetap merasa kecil meskipun telah besar. Agar tetap tenang di tempat gaduh sekalipun.

 

Emang sih. Benci itu gampang. Galak itu mudah. Apalagi kecewa dan mengeluh, bisa kok di mana saja dan kapan saja? Tapi yang susah itu cari jawaban, kenapa harus marah atau galak? Kenapa harus kecewa dan mengeluh? Lha emang, apa sih yang didapat kalo udah benci dan galak? Emang pengen, jadi juara benci dan galak? Jangan deh, takut dipanggil Allah. Ibadah aja belum beres, masa dipanggil lagi benci dan galak ....

 

Rileks aja. Jangan urusan negara yang besar. Urusan kita orang per orang aja udah digariskan Allah kok. Kan situ, yang ngajarin apapun peristiwa dan kejadian, pasti atas kehendak Allah.  Jadi, nikmatilah hidup dan syukurilah apa yang ada agar kita semua tetap baik. Dan yang paling penting, gak usah menunggu untuk jadi orang baik.

Rileks aja ya. Gak usah terlalu serius. Karena hidup itu cuma sebentar. Tinggal kita, mau berpikir yang positif dan baik untuk oran lain. Atau kita yang lebih suka berpikir negatif dan buruk buat orang lain. 

Rileks aja, enjoy aja. Gak usah ikut terpengaruh sama orang lain. Untuk apa ikut-ikutan membenci, ikut-ikutan galak. Sama sekali gak berguna. Karena reaksi itu seringkali "mengabaikan" substansi. Berisik itu sering diciptakan buat "sensasi" bukan "esensi".

Kita  itu ada untuk mengabdi bukan menghibur orang lain. Maka gak boleh ada orang lain yang menentukan cara kita dalam bertindak. Rileks ajalah...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun