Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masih Adakah HAM di Media Sosial?

10 Desember 2018   21:51 Diperbarui: 10 Desember 2018   21:58 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu harus kembali ke nalar dan persepsi yang sama dulu. Hak asasi manusia itu hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng. Maka siapapun, hak asasinya harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapapun. Bahkan dalam Universal Declaration of Human Rights PBB sangat tegas digariskan 30 pasal tentang jaminan hak-hak asasi manusia (HAM) kepada semua orang.

Maka untuk "menghidupkan kembali" hak asasi manusia di medsos. Secara sadar, fungsi medsos harus dikembalikan sebagai alat untuk menghubungkan antar penggunanya, apalagi yang berjauhan lokasinya. Medsos sebagai alat komunikasi. Bukan tempat untuk melampiasakan emosi, mencurahkan kekesalan, mencemari nama baik orang lain, atau untuk menjelek-jelekkan orang lain apalagi negara dan pemimpinnya. Karena itu semua adalah bentuk pelanggaran hak asasi manusia di dunia maya, di medsos.

Ketika medsos dipakai untuk menghujat, membenci, dan memfitnah maka hak asami manusia terlanggar. Bila ada orang lain merasa dirugikan atau mem-posting caci-maki dan hujatan yang tidak enak dibavca oleh orang lain, itu sudah melanggar hak asasi. Apalagi menebar hoaks dan fitnah ....

Medsos itu bukan hanya baik. Tapi juga harusnya mampu menjunjung tinggi hak asasi manusia. Asal mau dan berani menggunakan medsos untuk kegiatan yang positif dan bermanfaat. Medsos yang sehat, bukan yang sakit. Bukan medsos yang tanpa etika, tanpa logika. 

Hak asasi manusia pasti ada di medsos.

Bila penggunanya mau menahan diri pada hal-hal yang negatif. Dan mau menyibukkan diri untuk urusan diri sendiri yang bisa lebih baik, bukan urusan orang lain. 

Karena hakikatnya, bukankah pengguna medsos  pun tidak lebih baik dari yang mereka bicarakan atau mereka dengarkan. Karena yang lebih baik adalah apa yang kita lakukan dan kita amalkan, kebaikan yang kita kerjakan sekalipun di medsos... #HakAsasiManusia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun