Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lima Cara Salah Siapkan Masa Pensiun Sejahtera

29 November 2018   09:28 Diperbarui: 29 November 2018   09:59 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sangat salah bila masa pensiun kita dijalani dengan ikut-ikutan. Orang lain santai dan diam saja untuk masa pensiun, kita ikut santai dan diam saja. Orang lain investasi di properti, kita ikut-ikutan padahal ilmunya gak ada. Orang lain main saham, kita pengen ikut main saham. Masa pensiun, sungguh gak bisa dijalani dengan ikut-ikutan. Setiap orang punya kebutuhan dan rencana masing-masing di masa pensiun. Tidak ada cara investasi yang salah untuk bersiap pensiun. Tapi yang salah adalah "cara ikut-ikutan" untuk mempersiapkan masa pensiun. Mau sampai kapan ikut-ikutan?

4. Masa Pensiun dianggap "Just Do It"

Sangat salah bila kita menganggap masa pensiun dengan just do it atau jalanin aja dulu. Kayak orang pacaran, pun gak boleh just do it. Jangan dijalani bila tidak cocok. Apalagi untuk urusan pensiun, jangan just do it. Lakukan yang terbaik untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera. Semua pekerja harus "berani" untuk menyisihkan sebagian gajinya untuk masa pensiun. Karena semakin cepat semakin baik, semakin besar tabungan pensiunnya semakin optimal hasilnya di masa pensiunnya. Ingat banyak orang "tenggelam" di masa pensiun karena tidak bisa "berenang" di lautan yang dalam. Karena tidak pernah bersiap untuk pensiun.

5. Masa Pensiun dihadapi dengan cara instan

Sangat salah bila kita mempersiapkan masa pensiun dengan cara instan. Pensiun memang masih lama, pensiun mungkin puluhan tahun lagi. Tapi itu semua harus dipersiapkan dari sekarang. Karena tidak ada masa pensiun yang sejahtera bila tdak dipersiapkan dari sekarang. Rumah boleh banyak tapi tidak mudah menjual rumah di masa pensiun. Maka, besar atau kecil, menyisihkan sebagian gaji untuk program pensiun penting dilakukan sejak dini. Caranya melalui program pensiun Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Karena DPLK memang program khusus yang dipersiapkan untuk masa pensiun, untuk hari tua.

Itulah 5 cara salah dalam mempersiapkan masa pensiun. Bila begitu, sudah pasti masa pensiunnya bermasalah.

Lalu, bagaimana cara mempersiapkan masa pensiun yang benar?

Caranya sederhana, mulailah untuk menjadi peserta program pensiun DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Hanya DPLK yang paling pas untuk mempersiapkan masa pensiun sejahtera. Mulai dari sekarang, tabung dari sekarang untuk masa pensiun yang sejahtera. 

Maka kini, tingkatkan terus pengetahuan untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera. Untuk apa kita bekerja banting tulang bila akhirnya di masa pensiun tidak sejahtera. Karena kita salah dalam memandang "masa pensiun". Semua orang pasti ingin bahagia di masa pensiun, semua orang pasti ingin sejahtera di masa pensiun. Tapi sayang, tidak semua orang mau dan berani mempersiapkan masa pensiun dari sekarang.

Ketahuilah, kita memang bisa membeli apapun di masa bekerja. Tapi kita tidak bisa membeli "kepedulian" untuk masa pensiun. Kalau bukan diri kitas sendiri .... Yuk Siapkan Pensiun #PDPLK #EdukasiPensiun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun