Bertajuk "Inovasi Pemasaran dan Edukasi Dalam Upaya Tingkatkan Literasi Keuangan DPLK", perkumpulan DPLK (Dana Pensiun Lembaca Keuangan) menyelenggarakan Rapat Umum Anggota (RUA) pada hari ini, Selasa 27 November 2018 di Jakarta.Â
Acara yang dibuka oleh Bapak Andra Sapta, Direktur Pengawasan Dana Pensiun dan BPJS Ketenagakerjaan IKNB OJK ini dihadiri oleh Bapak Abdul Rachman, Ketua Perkumpulan DPLK dan 25 anggota PDPLK. RUA merupakan ajang tahunan untuk memberikan informasi terkini dan konsolidasi pelaku industri DPLK di Indonesia.
"Di tengah tantangan ekonomi dan era revolusi industri 4.0 ini, industri DPLK harus lebih solid untuk memperkuat eksistensi bisnis DPLK dengan cara makin gencar dalam melakukan edukasi dan sosialisasi akan pentingnya DPLK bagi pekerja dan pemberi kerja" ujar Abdul Rachman dalam sambutan pembuka.
Hingga September 2018 ini, aset DPLK tercatat sebesar Rp 79,6 triliun, dengan melayani lebih dari 3 juta peserta. Untuk itu, pelaku industri DPLK diharapkan perlu melakukan konsolidasi dan urun rembug secara lebih terencana untuk memberi masukan kepada regulator, dalam hal ini OJK.Â
Dalam kesempatan RUA ini, disajikan pula pemaparan Investment Update di tahun politik oleh Sucorinvest Asset Management, Persepsi DPLK PPUKP dan Manfaat Dana Pesangon oleh Steven Tanner, dan presentasi Badan Mediasi Dana Pensiun (BMDP) oleh Satino, Ketua BMDP.
Disampaikan pula, terkait dengan program Sertifikasi DPLK yang sudah dijalankan sepanjang tahun 2018, saat ini telah tercatat lebih dari 220 tenaga pemasar dan staf DPLK yang sudah tersertifikasi.Â
Untuk itu, Sertifikasi DPLK pun diharapkan dapat dipertimbangkan sebagai prasyarat fit dan proper test bagi PLT (Pelaksana Tugas) DPLK. Karena Sertifikasi DPLK merupakan standar kompetensi yang paling sesuai dengan operasional bisnis DPLK. Selain itu, industri DPLK pun patut melakukan kajian terhadap kemungkinan menyediakan DPLK retail agar lebih memudahkan masyarakat dalam membeli program DPLK secara online atau melalui aplikasi.Â
Sebagai tindak lanjut dan untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang lebih signifikan di tahun 2019 nanti, industri DPLK akan menyelenggarakan workshop terkait "tata kelola dan aspirasi pelaku DPLK" secara lebih komprehensif dan difinalisasi pada saat Rapat Kerja Perkumpulan DPLK tahun 2019 di Bukittinggi Sumbar pada 21-23 Maret 2019.
"Memang masih banyak agenda yang harus dibahas bersama oleh pelaku DPLK. Untuk itu, soliditas dan pemikiran yang bersifat visioner ke depan perlu dikembangkan antara sesama pelaku DPLK. Tujuannya sederhana, agar industri DPLK dapat menampung dan melayani kebutuhan pasar dana pensiun secara lebih optimal" tambah Abdul Rachman.
Dalam Rapat Umum Anggota (RUA) kali ini, Pengurus Perkumpulan DPLKyang diwakili oleh Nur Hasan Kurniawan, Daneth Fitrianto, Ricky Samsico, Ibrahim, dan Syarifudin Yunus pun melapirkan kinerja dan aktivitas yang telah dijalkan PDPLK sepanjang tahun 2018. Hal ini sekaligus menjadi komitmen untuk mengevaluasi kinerja dan menyusun kesepakatan strategis untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis program pensiun DPLK, di samping mengoptimalkan kepesertaan program pensiun sebagai bagian mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera bagi para pekerja di Indonesia. RUA P-DPLK tahun 2018 ini dihadiri 60 peserta dari 25 DPLK di Indonesia.
Tentang Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (PDPLK)