Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Orang Susah

28 Oktober 2018   15:26 Diperbarui: 28 Oktober 2018   15:28 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tempe-lah setipis ATM. Daya beli turun-lah. Kekayaan alam diambil asing-lah. Hidup rakyat, makin susah-lah. Itu semua cuma kata-kata provokatif. Pikirannya terlalu negatif. Benci pada keadaan. Sayangnya, kata-kata itu pula yang dilontarkan oleh mereka yang hidupnya kaya. Mereka itu tidak miskin, tidak susah. Tapi teriakan-nya saja seperti orang susah. Mental-nya miskin keparat, sepertinya. Hanya untuk meraih kekuasaan, mereka terlalu sering ngomong dengan kata "rakyat" lalu mengatasnamakan rakyat. Aneh memang, politik orang susah.

Maka, untuk politisi. Gak usah bawa-bawa "orang susah". 

Karena hidup orang susah itu sudah benar-benar susah. Sementara Anda, hanya merasa susah di atas penderitaan orang susah. Ngeri saja, gara-gara teriakan Anda. Orang-orang kaya yang harusnya bisa membantu orang susah, malah ikut-ikutan merasa susah. Lalu mereka "tidak berbuat apa-apa" dan merasa hidupnya susah. Susah kok di-kamuflase, aneh.

Anda politisi. Semakin banyak omong Anda. Justru rakyat makin lebih susah.

Maka, ajarkan saja rakyatmu untuk keluar dari hidup susah, Gimana caranya atur uang, gimana bisa beli barang yang dipengen, dan gimana cara negara bisa pulihkan ekonomi. Biar gak susah lagi.

Politisi itu aneh. Ngelihat rakyat susah, ngelihat orang susah. Kok malah dia jadi ikut susah; merasa paling susah hidupnya. Pantas, mereka makin susah hatinya tergerak untuk mengulurkan bantuan untuk orang susah. Karena susah, di pikiran dan hatinya hanya kata-kata. 

Sementara mereka pengabdi sosial, gak sedikitpun mengatasnamakan rakyat. Karena orang-orang berjiwa sosial hanya bisa berbuat untuk rakyatntya ...

Politik itu makin susah. Bila diisi orang-orang bermental susah. Politik orang susah, aneh... #TGS #PolitikOrangSusah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun