Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tiga Poin Penting Rekomendasi "#1 Indonesia Retirement Outlook (IRO) 2018"

26 Oktober 2018   11:19 Diperbarui: 26 Oktober 2018   12:46 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

peserta1-5bd2956eaeebe12a71069d67.jpg
peserta1-5bd2956eaeebe12a71069d67.jpg
Lalu, apa yang dihasilkan Seminar Internasional #1 Indonesia Retirement Oulook (IRO) 2018?

Steven Tanner selalu Ketua Komite Pengarah IRO 2018 dalam kata penutupnya merekomendasikan 3 poin penting dalam #1 Indonesia Retirement Outlook (IRO) 2018 adalah sebagai berikut:

  1. Industri dana pensiun jangan terlalu banyak mengeluh. Seluruh pemangku kepentingan cukup melakukan apa yang harus dilakukan sesuai dengan peran dan tanggung jawab masing-masing. Apa artinya potensi besar dan dana pensiun bisa menjadi alternatif pendanaan jangka panjang apabila hanya bertumpu pada masalah bukan solusi. Maka ke depan, setiap pemangku kepentingan di industri dana pensiun perlu mengambil peran lebih akatif dan lebih besar untuk memajukan dana pensiun.
  2. Industri dana pensiun perlu bekerja lebih keras, khususnya dalam edukasi dan sosialisasi tentang akan pentingnya program dana pensiun bagi masyarakat dan pekerja di Indonesia. Dana pensiun sebagai program untuk menyiapkan hari tua yang sejahtera bukan hanya penting, namun harus bisa dan mudah dimiliki oleh seluruh kalangan yang berminat. Kemudahan akes kepesertaan patut menjadi perhatian industri dana pensiun.
  3. Perlu adanya revitalisasi dana pensiun dalam berbagai sektor, termasuk untuk melakukan revisi terhadap regulasi dana pensiun yang saat ini mungkin sudah kurang relevan dan membutuhkan penyesuaian sesuai dengan dinamika di era milenial. Penyelenggara dana pensiun, pemberi kerja, dan pekerja harus menjadikan dana pensiun sebagai "iktikad baik" untuk menjadi solusi masa pensiun bagi banyak orang, dengan tetap didorong oleh regulasi yang kompetitif dan memadai. Dana pensiun, pastinya mampu menjadi alternatif pendanaan jangka panjang sebagai indikator kemajuan negara, di samping mampu menyejahterakan pekerja di masa pensiun ketika saatnya tiba.

Sebagai ajang seminar internasional terbesar dan paling komprehensif pertama kali di Indonesia, IRO 2018 diharpakan mampu memberi kontribusi demi tercapainya pertumbuhan industri dana pensiun yang lebih baik lagi di masa mendatang. Agar dana pensiun di Indonesia, mampu menemukan skema yang lebih pas di tengah dinamika zaman di samping mampu menjawab ekspektasi pekerja dan masyarakat Indonesia ... #IRO2018 #YukSiapkanPensiun

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun