Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mahasiswa S3 MP Pasca Unpak Perdebatkan "Manajemen Warung"

20 Oktober 2018   13:13 Diperbarui: 20 Oktober 2018   13:15 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manajemen Warung; Menanti Saat Keruntuhan

Hidup orang, tanpa disadari seringkali mengalami overlap (tumpang-tindih). Hidup Anda pun bisa jadi mengalami mis-understanding (kesalahpahaman). Itu semua terjadi bisa disebabkan hilanganya makhluk bernama "manajemen".

Maka manajemen harus dipahami sebagai suatu kumpulan pengetahuan dan diterima kebenarannya. Manajemen pun merupakan sebuah seni. Karena manajemen memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia.

Berbagi diskusi dan perdebatan mungkin saja bisa terjadi tatkala membahas soal manajemen. Hal ini pula yang terjadi di dalam kelas "Filsafat Manajemen" mahasiswa program Doktor S3 Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Pakuan kelas 2018 Reguler 2 yang dibimbing dosen Dr. Martinus Tukiran di Kampus Pascasarjana Unpak Bogor, Sabtu 20 Oktober 2018.

Namun satu hal yang pasti, keberadaan manajemen sebagai disiplin ilmu dan mekanisme dalam mengoptimalkan organisasi sangatlah diperlukan. Manajemen, apapun alasannya, setidaknya dapat dimanfaatkan untuk : 1) mencapai tujuan organisasi, 2) menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, dan 3) mencapai efisiensi dan efektivitas sebuah organisasi.

Rumah tangga atau keluarga, siapapun, membutuhkan manajemen. Itulah manajemen yang paling sederhana walau tanpa disadari. Sebagai contoh, ibu rumah tangga yang membuka warung kecil-kecilan di rumahnya, yang menjual berbagai barang kelontongan. Mereka pun telah menggunakan manajemen. 

Tapi sayangnya, secara tidak sadar, mereka tidak melakukannya dengan baik. Karena bisnis warung hanya dijalankan hanya berdasarkan insting atau perasaan dan metode alakadarnya. 

Akibatnya, mereka baru sadar bahwa stok barang tertentu sudah habis manakala ada pembeli yang menanyakan barang tersebut. Kenapa itu bisa terjadi? Karena mereka tidak bertumpu pada manajemen yang baik. Manajemen warung memang bias berjalan, tapi suatu saat "keruntuhan" pun akan mnghampirinya.

Kadang memang, banyak dari kita yang "merasa" sudah mempraktikkan manajemen. Namun tanpa disadari, penerapannya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu manajemen yang baik. Akibatnya, tolok ukur keberhasilan atau kegagalannya tidak dapat dievaluasi.

Atas dasar diskusi dan kuliah inilah, mahasiswa Program Doktor S3 Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Pakuan Bogor, khususnya kelas 2018 MP Reg 2 bertekad mengambil hikmah dari kuliah Filsafat Manajemen, yaitu memastikan tujuan belajar hingga prosesnya dapat mengoptimalkan target meraih gelar Doktor pada tahun 2021.

Manajemen bukanlah kekhawatiran. Seperti kata Peter F. Drucker bahwa hampir semua yang kita sebut manajemen adalah mempersulit seseorang untuk menyelesaikan pekerjaannya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun